medcom.id, Manchester: Seorang tunawisma yang dianggap pahlawan usai bom menyerang Manchester Arena rupanya mencuri ponsel dan kartu bank korban. Parahnya lagi, kedua korban terluka sangat parah.
Chris Parker (33), menjalani persidangan di Pengadilan Tinggi Salford dan Machester Rabu 16 Agustus pagi waktu setempat. Dia diketahui mencuri dan ditangkap pada Mei lalu.
Parker ditangkap dengan dua tuduhan pencurian pada saat Bom Manchester meledak di arena konser Ariana Grande. Tuduhan pertama, dia mencuri kartu bank dari nenek Pauline Healey dan ponsel milik gadis yang saat itu menderita luka parah.
Kala itu, dia dikira menolong korban. Namun, pernyataan mengejutkan mengenai 'sang pahlawan' dikeluarkan Kepolisian Manchester.
"Hukuman berhubungan dengan sebuah kartu bank yang telah dicuri dari Manchester Arena pada 22 Mei 2017 lalu," kata polisi menjelaskan penangkapan Parker, seperti dilansir dari laman Mirror, Rabu, 16 Agustus 2017.
Sorrel Leczkowski (14), cucu Nenek Healey, menjadi salah satu korban tewas bom bunuh diri yang dilakukan Salman Abedi. Selain Leczkowski, 22 orang lainnya ikut tewas dalam insiden tersebut.
Meski sempat koma beberapa hari, Nenek Healey bisa bertahan hidup. Begitu juga dengan anaknya, Samantha yang juga menjadi korban luka.
Saat itu, lebih dari 50,000 poundsterling (setara Rp 861,6 juta) terkumpul lewat kampanye GoFundMe untuk menolong Parker agar tak hidup luntang-lantung. Parker dianggap pahlawan kala itu karena dia membantu merawat korban luka.
Mei lalu, Parker menuturkan dirinya membantu gadis 14 tahun tersebut bersama dengan neneknya.
"Dia tewas di tangan saya. Dia berusia 60 tahun dan bersama dengan keluarganya. Saya tidak bisa berhenti menangis," ucap Parker saat itu.
Tunawisma itu mengatakan, kejadian sangat cepat. Beberapa menit sebelumnya, kata Parker, dia melihat kegembiraan dari orang-orang yang usai menonton konser Ariana Grande.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News