Referendum berakhir dengan 90 suara dukungan warga Catalonia untuk terlepas sepenuhnya dari Spanyol.
"Hari ini, tidak ada referendum di Catalonia," tegas PM Rajoy, seperti dilansir AFP.
PM Rajoy menilai proses referendum sebagai suatu tindakan yang "menanam bibit-bibit perpecahan, mendorong masyarakat untuk bentrok dan membangkang." Namun ia menyatakan tetap membuka pintu bagi Catalonia untuk bernegosiasi terkait hak otonomi yang lebih luas.
Aparat kepolisian dengan pentungan bergerak secara bergerombol untuk menutup sejumlah tempat pemungutan dan menyita kotak suara. Operasi tersebut memicu bentrokan yang diwarnai kekerasan.
Sejumlah video di media sosial memperlihatkan polisi yang menyeret peserta referendum, melemparkan pendukung pro kemerdekaan dari atas tangga dan menyerang petugas pemadam yang melindungi TPS.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol melaporkan 33 polisi terluka dalam bentrokan.
Pemimpin regional Catalonia Carles Puigdemont menegaskan dirinya akan mendeklarasikan kemerdekaan karena hasil referendum memperlihatkan dukungan masif. Ia juga meminta Uni Eropa untuk tidak "memalingkan muka" terhadap aksi kekerasan dalam proses referendum.
"Di hari penuh harapan dan penderitaan ini, masyarakat Catalonia telah memenangkan hak untuk mendirikan negara independen berbentuk republik," ungkap Puigdemont.
Juru bicara pemerintahan daerah Catalonia Jordi Turull menyebut 2,26 juta orang mengikuti referendum. Sebanyak 2.02 juta memilih merdeka, atau 90 persen. Tingkat keikutsertaan disebut-sebut mencapai 42,3 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id