"Tidak ada alasan mencurigai Rusia melanggar resolusi," kata Lavrov dalam konferensi pers di Moskow, seperti dilansir dari AFP, Rabu (17/8/2016).
Pada Selasa 16 Agustus, Rusia mulai melancarkan serangan terbaru ke Suriah. Pesawat tempur Rusia lepas landas dari pangkalan udara di Iran menuju Suriah. Amerika Serikat mengutuk dan sangat menyayangkan tindakan Rusia tersebut. Amerika Serikat sedang mengevaluasi tindakan Rusia itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Mark Toner menjelaskan transfer pesawat tempur Rusia ke pangkalan udara Iran bisa jadi sebuah pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB. Amerika Serikat curiga Rusia memasok, menjual dan mentransfer pesawat tempurnya untuk Iran.
Namun Lavrov menegaskan tidak ada penjualan, pasokan atau transfer pesawat tempur ke Iran.
"Pesawat-pesawat tempur ini dengan persetujuan dari Iran. Dan akan digunakan Angkatan Udara Rusia untuk berpartisipasi dalam operasi anti-terorisme di Suriah atas permintaan pihak berwenang Suriah," tegas dia.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov justru meminta Amerika Serikat mempelajari ulang draf-draf khusus dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB. Ia justru menyerang balik Amerika.
Igor menyebut Amerika dan pasukan koalisinya telah melanggar Piagam PBB. Hal itu disebabkan mereka menggunakan pangakalan udara di Turki untuk menyerang Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News