Suasana jumpa pers Hannover Messe di KBRI Berlin. (Foto: Dok. KBRI Berlin).
Suasana jumpa pers Hannover Messe di KBRI Berlin. (Foto: Dok. KBRI Berlin).

Hannover Messe, Ajang Indonesia Sikapi Perang Dagang

Marcheilla Ariesta • 27 September 2019 19:01
Berlin: Indonesia akan menjadi negara mitra penyelenggara Hannover Messe 2020. Posisi ini dinilai sangat relevan dalam menyikapi situasi perekonomian global yang terkena dampak perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok.
 
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno mengatakan, Indonesia akan memiliki peluang besar untuk merebut relokasi industri dengan posisi ini. Menurut dia, potensi riil ekonomi Indonesia ini belum banyak dipahami oleh publik di Jerman.
 
"Sebagian orang tahu Indonesia hanya sebagai tempat tujuan wisata. Mereka kenal Bali, Borobudur, dan Flores. Indonesia pilihan liburan yang cukup nyaman, namun itu hanya sebagian yang tahu," katanya dalam jumpa pers penyelenggaraan Hannover Messe di KBRI Berlin.

Dikutip dari pernyataan KBRI Berlin yang diterima Medcom.id, Jumat, 27 September 2019, dia mengatakan hanya sedikit yang tahu mengenai Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
 
"Indonesia adalah anggota G20. Kita tujuan pariwisata dan kita adalah negara dengan ekonomi yang besar," imbuh dia.
 
Hal ini dibenarkan CEO Hannover Messe, Dr. Jochen Köcler. Dia mengatakan tak perlu waktu lama bagi mereka untuk menyetujui proposal Indonesia menjadi negara mitra pameran industri  yang akan dilakukan April 2020 ini.
 
"Hanya dalam kurun waktu kurang dari setahun, kesepakatan MoU (nota kesepahaman) Negara Mitra Hannover Messe ini sudah bisa ditandatangani. Ini adalah yang tersingkat. Sebelumnya ada yang butuh waktu lima tahun bagi kita untuk menyetujui proposal negara mitra," terang Kocler.
 
Dalam paparannya, Havas menyebutkan ada lima strategi yang akan dilakukan Indonesia pada kegiatan ini. Kelima strategi ini dinilai akan memperkuat ekonomi Indonesia untuk dapat merebut manfaat yang lebih besar dari perang dagang.
 
Strategi pertama adalah penetrasi pasar produk dalam negeri Indonesia ke Jerman dan Uni Eropa. Kedua, menciptakan iklim komunikasi yang lebih intensif antara pelaku bisnis Tanah Air dengan mitranya dari berbagai negara.
 
Ketiga, Indonesia memiliki peluang untuk peningkatan pemberdayaan pemerintah daerah. Strategi keempat, mendorong investor Indonesia menanam modal di Jerman, dan yang terakhir penguatan kerja sama bidang industri kreatif dan ekonomi digital.
 
Havas menuturkan ini kali kedua Indonesia menjadi negara mitra Hannover Messe. Pada 1995, Indonesia juga pernah mendapat posisi ini.
 
Kala itu, dengan kredibilitas dan pengaruh besar Presiden BJ Habibie di Jerman, Indonesia dipercaya sebagai negara mitra.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan