Merkel akan mengumumkan kesiapannya untuk pemilu Jerman tahun depan, hari ini. Merkel pun mengatakan bahwa ini akan jadi pemilu terberat. Merkel pun harus bersatu dengan partainya, yaitu Christian Democrats (CDU) untuk bisa mengambil hati warga Jerman lagi.
"Kita tahu dunia kita berubah. Itu selalu terjadi. Apa yang kita janjukan adalah untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik untuk Jerman," kata Sekretaris Jenderal Partai CDU, Peter Tauber, seperti dikutip Reuters, Selasa (6/12/2016).
Kekalahan referendum Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi dan juga Presiden Prancis, Francois Hollande yang memutuskan tidak ikut pemilu Prancis tahun depan, menjadikan Merkel sebagai pemimpin Eropa yang paling berpengalaman.
CDU sendiri telah melihat dukungan warga kepadanya terkikis oleh partai sayap kanan Jerman, AFP yang akhir-akhir ini mendapat dukungan atas keprihatinan terkait masuknya satu juta migran ke Jerman yang merupakan kebijakan dari Merkel.
Masuknya jutaan pengungsi ke Jerman, dianggap akan meningkatkan kewaspadaan terorisme di negara tersebut. Sebab, sebagian besar pengungsi diketahui berasal dari Timur Tengah yang melarikan diri dari perang.
Dengan Inggris yang sudah meninggalkan Uni Eropa, Rusia menguji aliansi NATO, CDU akan memperdebatkan resolusi utama yang bertajuk 'Orientasi masa-masa sulit untuk kesuksesan Jerman dan Eropa'.
Sebuah survei yang dilakukan oleh ahli jajak pendapat Emnid di Jerman yang baru saja diterbitkan, menunjukkan dukungan ke CDU Merkel dan partai saudaranya, Uni Sosial Kristen menduduki peringkat tertinggi saat ini.
Dengan perhitungan seperti ini dan jika Merkel berhasil mengambil kembali hati warga Jerman, kemungkinan wanita berusia 62 tahun ini akan kembali memenangkan pemilu September mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News