Coulibaly, disebut-sebut memiliki hubungan dengan pelaku penyerangan kantor Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 jiwa, 7 Januari 2015 lalu. Pria berusia 26 tahun itu melakukan penyanderaan di sebuah toko kelontong Yahudi, dan menewaskan empat orang.
Sosok Coulibaly sebelumnya sempat dicari oleh Kepolisian Prancis, karena membunuh seorang polisi wanita pada 7 Januari 2015. Pada akhirnya tewas dalam penyergapan di toko kelontong tempat dia melakukan penyanderaan.
Sama seperti pelaku penyerangan kantor Charlie Hebdo, -Said dan Cherif Kouachi- Coulibaly dikuburkan di makam tak bernisan. Polisi memastikan bahwa dia dikubur di pemakaman di Thiasis, selatan Paris. Demikian diberitakan AFP, Sabtu (24/1/2015).
Hanya sedikit anggota keluarga yang menghadiri pemakaman dari Coulibaly. Pihak pejabat kota sebelumnya sempat menolak mengizinkan pemakaman dari Coulibaly, hal ini juga dialami oleh pemakaman Kouachi bersaudara.
Pemakaman dari Coulibaly berlangsung di tengah protes menentang Charlie Hebdo. Protes menyangkut publikasi karikatur Nabi Muhammad tersebut, terjadi di beberapa negara seperti Pakistan, Afghanistan, Australia.
Pekan lalu, Charlie Hebdo mempublikasikan edisi terbaru usai serangan di kantor mereka. Edisi ini menunjukkan karikatur Nabi Muhammad yang tengah menangis dan memegang tulisan 'Je suis Charlie".
In response to the attack, Charlie Hebdo last week published a “survivors” issue with an image of the Prophet Mohammed weeping on the cover, which has led to small, sporadic protests across Pakistan and Afghanistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News