"Operasi saat ini sudah berakhir. Kami mulai mengeksploitasi informasi (dari tersangka yang ditangkap)," ujar Menteri Luar Negeri Belgia, Didier Reynders, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/1/2015).
Sejak Kamis (15/1/2015) malam waktu setempat, Kepolisian Belgia melakukan penyergapan terhadap beberapa tempat di wilayahnya. Mereka menyusuri 10 alamat dari pihak yang diduga sebagai tersangka teroris.
Baku tembak sempat terjadi di lokasi penyergapan tersebut. Penyergapan yang berlangsung di Verviers menyebabkan dua tersangka teroris tewas.
Sementara setelah melakukan perluasan pencarian, pihak kepolisian berhasil menahan 13 orang. Dua orang lainnya juga berhasil ditangkap di Prancis, terkait penyergapan ini.
"Penggeledahan yang dilakukan, berhasil berujung pada penemuan empat senjata militer. Ini termasuk senapan otomatis Kalashnikov," tutur pejabat Federal Belgia, Eric Van der Sypt.
Belgia dikenal sebagai negara yang diyakini persentase warganya yang turut berperang di Suriah dan Irak. Sebagian besar dari mereka bergabung dengan kelompok Islamic State (ISIS).
Penyelidikan dari pihak International Centre for the Study of Radicalisation Oktober 2014 lalu menyebutkan, jumlah warga Belgia yang ikut berperang di Suriah dan Irak mencapai 300 jiwa. 46 orang yang kembali ke Belgia dari Suriah, dikaitkan dengan kelompok Sharia4Belgium yang saat ini tengah diadili di Antwerp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News