Kereta bergerak lebih dari 27.358 kilometer di seantero Negeri Tirai Besi guna memamerkan persenjataan yang dirampas dari pemberontak. Semua senjata itu ditemukan selama operasi militer kontroversial Moskow yang mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad. Sekarang kereta berada di Krimea -- provinsi Laut Hitam yang dicaplok pasukan Vladimir Putin dari Ukraina pada 2014.
Selama ‘tur kemenangan’ epik tersebut, kereta 20 gerbong itu akan mendekati bibir Samudera Pasifik setelah perjalanan melalui Siberia -- dan Arktik. Anggota ‘pasukan muda Putin’ yang berseragam -- terdiri dari taruna anak-anak -- telah hadir di berbagai lokasi untuk menyambut kereta.
"Tujuannya adalah menunjukkan pada warga di negara kita akan keberhasilan tentara Rusia dalam memerangi terorisme internasional," kata Kolonel Dmitry Serobaba ketika kereta berangkat dari Moskow pada 23 Februari.
Namun kereta api itu dilanda semburan tidak ramah dari warga Rusia di internet. "Muak dan lelah dengan pertunjukan badut ini oleh (menteri pertahanan Sergei) Shoigu," tulis satu akun di media sosial.
"Apakah kereta membawa semua tentara Rusia yang terluka di Suriah?" tanya yang lain, seperti disitir dari laman Mirror.co.uk Senin, 4 Maret 2019.
Sementara warga lain mengeluh bahwa aksi tersebut adalah ‘kegilaan total’ yang dipertanyakan: "Jadi, berapa banyak uang yang Anda habiskan untuk humas ini?"
"Mereka lebih baik memberi dana tunai ini kepada pensiunan," bantah seorang pengguna Twitter. Yang lain mencuit tidak ada dana di daerah mereka untuk meningkatkan kesehatan dan fasilitas lainnya.
Namun sebaliknya "warga negara akan menikmati kereta khusus Kementerian Pertahanan dengan piala-piala dari Suriah."
"Uni Soviet suka mempublikasikan trofi-trofi dari Nazi Jerman, tetapi tetap bungkam tentang seni, emas, dan furnitur yang dijarah oleh para jenderal Soviet," cuitan lainnya.
Tweet selanjutnya berbunyi: "Putin tidak lagi berpikir, dia hanya melakukan apa yang Komunis lakukan di masa lalu."
Di Krasnodar, seorang pengacara bahkan mengajukan pengaduan resmi bahwa kereta itu "mengintimidasi masyarakat" dengan anak-anak terutama yang berisiko tinggi. Dia mengklaim pertunjukan trofi perang itu melanggar hukum Rusia yang melindungi anak muda "dari informasi yang merusak kesehatan dan perkembangan mereka."
Namun, yang lain mendukung kereta. Seorang pekerja kereta api berkata: "Saya sangat bangga bahwa mereka (tentara Rusia) menang di wilayah yang jauh."
Kereta dijadwalkan kembali di Moskow pada 27 April setelah mengembara keliling Rusia menyinggahi kota-kota militer utama seperti Sevastopol, Vladivostok, dan Murmansk.
Sembilan gerbong menampilkan tank T-55 yang dipasok dari Georgia, berbagai kendaraan lapis baja, senapan serbu AK-47, dan mesin bor Tiongkok -- semuanya senjata rampasan.
Ada juga pajangan senjata roket dan artileri, pesawat tak berawak, dan senjata kimia yang disita dari pemberontak. Secara keseluruhan ada 500 barang yang dipamerkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News