Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan misil yang dapat dipasangi hulu ledak nuklir ini dapat meluncur 20 kali lebih cepat dari kecepatan suara. Misil ini menjadikan Rusia terdepan dalam bidang senjata hipersonik.
Moskow mengklaim misil ini memiliki "sistem melayang" yang menawarkan manuver tingkat tinggi sehingga sulit dihancurkan musuh.
Menhan Rusia Sergei Shoigu mengonfirmasi bahwa sistem misil Avangard telah resmi dioperasikan pada Jumat 27 Desember pukul 10.00 waktu Moskow. "Ini merupakan peristiwa yang menjadi tonggak sejarah bagi Rusia," tutur Shoigu, dikutip dari BBC, Sabtu 28 Desember 2019.
Selasa kemarin, Putin mengatakan bahwa Avangard dapat mempenetrasi sistem pertahanan misil apapun yang ada saat ini. "Tidak ada satu negara pun yang memiliki senjata hipersonik, apalagi senjata hipersonik antar-benua," ungkap Putin.
"Barat dan negara-negara lain harus mengejar ketertinggalan mereka," lanjut dia.
Avangard dan sistem senjata lainnya pertama kali dipamerkan Rusia dalam pidato tahunan Putin pada Maret 2018. Putin kala itu menyandingkan Avangard seperti sebuah "meteorit" atau "bola api."
Desember 2018, Avangard mengenai target latihan yang terpisah jarak 6.000 kilometer dari pangkalan misil Dombarovskiy di Pegunungan Ural. "Avangard tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan misil apapun saat ini maupun yang akan dibuat di masa mendatang," klaim Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News