"Kami memiliki korban. Kami sedang berupaya melakukan segala yang mungkin di daerah yang terkan dampak," kata Perdana Menteri Edi Rama, dilansir dari AFP, Selasa 26 November 2019.
Gempa melanda pukul 03.54 pagi waktu setempat. Warga yang panik berhamburan ke jalan-jalan dan berkerumun di tempat terbuka.
Episentrum gempa ini berada di sekitar 34 kilometer barat laut dari ibu kota Tirana, dan berada pada kedalaman 10 kilometer, menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania.
Kerusakan terparah berada di kota pesisir Durres. Tiga jenazah ditemukan dari reruntuhan bangunan hotel berlantai tiga. Sementara itu, mayat pria dan perempuan juga ditemukan di bawah reruntuhan di kota Thumane.
Kementerian Pertahanan mengatakan satu mayat pria setengah abad ditemukan setelah dia melompat keluar gedung karena panik di Kurbin.
Sebanyak 300 personel angkatan bersenjata dikerahkan ke Durres dan Thumane untuk misi penyelamatan. "Diduga masih banyak orang terperangkap di bawah reruntuhan," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Albana Qahajaj.
Di Thumane, sekitar puluhan penyelamat menggunakan eskavator untuk menggali puing-puing, mencari kemungkinan korban selamat.
Menteri Kesehatan Ogerta Manasterliu menuturkan, setidaknya 150 korban luka sudah mendapat pertolongan pertama di Tirana dan Durres.
Dua bulan lalu, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang negara itu. Puluhan orang terluka dan ratusan rumah di daerah yang sama terjadi.
Pejabat setempat mengatakan gempa kali ini yang terkuat mengguncang Albania dalam 30 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News