"Jika negara-negara, seperti semua manusia, gagal untuk bergabung dan mengobarkan perjuangan bersama melawan organisasi teroris semua ketakutan yang ada dalam pikiran kita akan jadi kenyataan satu persatu," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Rabu (29/6/2016).
Sebelumnya, ledakan bom bunuh diri terjadi di bandara terbesar di Turki itu. Sebelum bom bunuh diri pelaku sempat melepaskan tembakan.

Suasana di dalam bandara - foto: Reuters
Dua orang turis yang berasal dari Afrika Selatan mengaku melihat pelaku penyerangan. Pelaku menggunakan baju warna hitam.
Terduga teroris juga diketahui menggunakan senapan Kalashnikov. "Ketika kami sedang menuju ke area keberangkatan, ada laki-laki yang menggunakan baju berwarna hitam dan menggunakan senapan," jelas Mr Roos, kepada the Associated Press, Rabu (29/6/2016).
Kabar terbaru, sebanyak 32 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka akibat kejadian itu. Dari tiga teroris, diketahui satu orang memegang Kalashkinov. Separatis Kurdish atau grup militan yang disebut Negara Islam (IS) diduga memiliki kaitan dengan penyerangan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News