Serangan yang diklaim kelompok militan Islamic State (ISIS) itu telah menewaskan 35 orang dan melukai ratusan lainnya.
"Hari ini mereka menyerang Belgia, tapi mereka juga menyerang ibu kota Eropa," kata Renzi, yang menyebut mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk dapat mengalahkan ISIS.
"Kita butuh sebuah pakta Eropa, pakta kebebasan dan keamanan," sambung dia, seperti dilansir AFP, Selasa (22/3/2016).
Renzi meminta aparat keamanan di negara-negara Uni Eropa bekerja sama dalam menangani terorisme. Operasi gabungan dinilai sebagai sesuatu yang penting, karena banyak militan yang bergerak bebas dari satu negara ke negara lain di wilayah Eropa.
Belgia telah menerapkan level ancaman teror ke tingkat tertinggi setelah serangkaian ledakan di Brussels.
Serangkaian ledakan di Brussels menggarisbawahi kemampuan Eropa dalam menangani terorisme, setelah terjadinya aksi teror di Paris yang menewaskan 130 orang beberapa bulan lalu.
PM Prancis Manuel Valls meminta agar perbatasan di negara-negara Uni Eropa lebih diperketat, karena ISIS dilaporkan telah mencuri banyak paspor palsu dalam operasinya di Suriah. Paspor palsu ini dikhawatirkan dapat digunakan militan atau simpatisan ISIS untuk masuk ke negara sasaran aksi teror.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id