Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sesi tanya jawab dengan awak media pada Selasa, 18 Januari 2022. (CHIP SOMODEVILLA / Getty / AFP)
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sesi tanya jawab dengan awak media pada Selasa, 18 Januari 2022. (CHIP SOMODEVILLA / Getty / AFP)

Gedung Putih Sebut Rusia Dapat Sewaktu-waktu Menginvasi Ukraina

Willy Haryono • 19 Januari 2022 07:40
Washington: Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Rusia sudah mempersiapkan diri untuk menginvasi Ukraina, dan serangan itu bisa terjadi "sewaktu-waktu." Ini merupakan peningkatan peringatan dari AS mengenai potensi terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.
 
"Kita sekarang berada dalam fase di mana Rusia dapat sewaktu-waktu meluncurkan serangan ke Ukraina," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada awak media, dikutip dari TRT World, Rabu, 19 Januari 2022.
 
"Kondisi saat ini lebih buruk dari yang pernah kita lihat sebelumnya," ungkapnya.

Pelabelan situasi oleh Psaki ini disampaikan saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan bertemu Menlu Rusia Sergey Lavrov di Jenewa, Swiss, pada Jumat mendatang.
 
Seorang pejabat anonim AS mengatakan, tujuan Blinken adalah untuk melihat apakah ada langkah diplomatik yang dapat diupayakan agar Rusia bisa dibujuk untuk menarik semua pasukannya dari perbatasan Ukraina.
 
Ketegangan saat ini merupakan imbas dari penumpukan pasukan Rusia di dekat negara tetangganya, Ukraina. AS beserta para sekutu khawatir Rusia dapat sewaktu-waktu melancarkan invasi, walau Moskow berulang kali membantahnya.
 
"Jika Presiden Vladimir Putin memutuskan menginvasi Ukraina, di mana Rusia sudah menganeksasi Krimea dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah lain, maka konsekuensi berat di bidang ekonomi akan diberlakukan," tutur Psaki.
 
Sebelum ke Jenewa, Blinken akan terlebih dahulu mengunjungi Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky dan Menlu Dmytro Kuleba. Kunjungan dijadwalkan berlangsung pada Rabu ini.
 
Sementara di Inggris, Menteri Pertahanan Ben Wallace mengaku telah mengirim senjata anti-tank ke Ukraina. Persenjataan itu sudah mulai tiba di Ukraina pada Senin kemarin, dan sekelompok kecil prajurit Inggris akan memberikan pelatihan singkat kepada pasukan lokal.
 
"Ini bukan senjata strategis dan bukan merupakan ancaman bagi Rusia. Senjata ini untuk membela diri," tutur Wallace.
 
Kanada, sekutu AS lainnya, mengaku telah mengirim pasukan khusus ke Ukraina. Pasukan tersebut akan mencari cara untuk membantu pemerintah Ukraina dan merancang rencana evakuasi warga Kanada jika terjadi invasi berskala penuh.
 
Baca:  Inggris Beri Senjata Anti-Tank ke Ukraina, Kanada Kirim Pasukan Khusus
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan