Seorang prajurit Rusia menjalankan misi pengawasan di dekat perbatasan Rusia di Donetsk, 14 Desember 2021. (Anatolii STEPANOV / AFP)
Seorang prajurit Rusia menjalankan misi pengawasan di dekat perbatasan Rusia di Donetsk, 14 Desember 2021. (Anatolii STEPANOV / AFP)

Ukraina Estimasi Ada 127 Ribu Personel Militer Rusia di Perbatasan

Willy Haryono • 19 Januari 2022 09:33
Kiev: Ukraina mengestimasi ada lebih dari 127 ribu personel militer Rusia di wilayah perbatasan hingga Selasa, 18 Januari 2022. Menurut Ukraina, Rusia sudah hampir menyelesaikan penumpukan pasukannya di tengah potensi terjadinya invasi.
 
"Kekuatan penuh dari RF AF (Angkatan Bersenjata Federasi Rusia) unit darat di perbatasan Ukraina di atas 106 ribu personel," ungkap laporan intelijen terbaru Kementerian Pertahanan Ukraina yang dikutip kantor berita CNN.
 
"Ditembah dengan komponen laut dan udara, total personelnya melampaui 127 ribu," sambung laporan tersebut.

Kemenhan Ukraina mengatakan situasi terkini di kawasan relatif "sulit," dan Kiev meyakini Moskow saat ini sedang "berusaha memecah dan memperlemah Uni Eropa serta NATO."
 
Penilaian terbaru Ukraina juga mengatakan bahwa Rusia menggunakan salah satu negara sekutunya, Belarusia, untuk "memperluas agresi" terhadap Kiev.
 
"Wilayah Belarusia perlu dianggap sebagai teater operasi yang dapat digunakan Rusia untuk memperluas agresi terhadap Ukraina," tutur dokumen intelijen tersebut.
 
Sementara itu di Amerika Serikat, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Rusia dapat "sewaktu-waktu" melancarkan serangan ke Ukraina. "Kita sekarang berada dalam fase di mana Rusia dapat sewaktu-waktu meluncurkan serangan ke Ukraina," kata Psaki.
 
"Kondisi saat ini lebih buruk dari yang pernah kita lihat sebelumnya," ungkapnya.
 
Baca: Dialog Dengan Rusia Buntu, Blinken akan Kunjungi Ukraina
 
Ketegangan saat ini merupakan imbas dari penumpukan pasukan Rusia di dekat negara tetangganya, Ukraina. AS beserta para sekutu khawatir Rusia dapat sewaktu-waktu melancarkan invasi, walau Moskow berulang kali membantahnya.
 
"Jika Presiden Vladimir Putin memutuskan menginvasi Ukraina, di mana Rusia sudah menganeksasi Krimea dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah lain, maka konsekuensi berat di bidang ekonomi akan diberlakukan," tutur Psaki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan