Nehammer adalah pemimpin Barat pertama yang duduk bersama Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. Meskipun Austria bukan anggota NATO, sebagai anggota Uni Eropa (UE), Austria mendukung sanksi terhadap Rusia.
"Ini bukan kunjungan persahabatan," kata Nehammer dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, seperti dikutip The Hill, Selasa 12 April 2022.
“Saya baru saja datang dari Ukraina dan telah melihat dengan mata kepala sendiri penderitaan tak terukur yang disebabkan oleh perang agresi Rusia,” ungkap Nehammer.
Menurut kantor Nehammer, seperti dilansir CNN, kedua pemimpin itu berbicara selama sekitar 75 menit di kediaman Putin di luar Moskow. Sebelum pembicaraan, Nehammer mengatakan dia bermaksud memberi tahu Putin bahwa dia “kalah perang secara moral.”
“Seharusnya demi kepentingan (Putin) sendiri, seseorang mengatakan yang sebenarnya kepadanya,” ucap Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg.
“Saya pikir itu penting dan kita berhutang pada diri kita sendiri jika kita ingin menyelamatkan nyawa manusia,” tegasnya.
Sebelumnya, Nehammer bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev dan mengunjungi Bucha, di mana pasukan Rusia diduga membunuh warga sipil tak bersenjata dan meninggalkan tubuh mereka di jalanan. Nehammer mengatakan dia berbicara tentang ‘kejahatan perang’ itu dalam pertemuan itu dan mendesak untuk koridor kemanusiaan.
Terlepas dari dukungannya terhadap sanksi UE, Austria mengesampingkan sanksi apa pun yang menargetkan minyak dan gas yang berasal dari Rusia karena sangat bergantung pada mereka. Di tengah pertemuan yang sedang berlangsung, beberapa menteri luar negeri mengatakan pada Senin bahwa eksekutif UE sedang menyusun proposal untuk embargo minyak terhadap Rusia.
Sedangkan Rusia dikabarkan sedang bersiap untuk melancarkan serangan ofensif baru di wilayah timur Ukraina setelah gagal merebut Kiev.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News