Presiden terpilih AS Donald Trump. (AFP)
Presiden terpilih AS Donald Trump. (AFP)

Trump: Putin Sudah Tak Lagi Berminat Lindungi Assad

Willy Haryono • 08 Desember 2024 18:49
Florida: Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengomentari peristiwa kaburnya Presiden Bashar al-Assad dari Suriah dengan menggunakan pesawat. Assad melarikan diri ke tujuan yang tidak diketahui saat pasukan pemberontak menyerbu dan menguasai ibu kota Damaskus. Ribuan orang terlihat bergegas ke alun-alun utama kota, bersuka cita dan meneriakkan "kebebasan."
 
Saat pasukan Assad melarikan diri dari jalan-jalan, pemberontak menerobos gerbang Damaskus pada hari Minggu, 8 Desember 2024, menurut keterangan para saksi dan dilaporkan New York Post.
 
Dalam sebuah tulisan di platform media sosial Truth Social, Trump menulis, "Assad telah pergi. Dia telah meninggalkan negaranya. Pelindungnya, Rusia, Rusia, Rusia, yang dipimpin oleh Vladimir Putin, tidak tertarik untuk melindunginya lagi.”

“Tidak ada alasan bagi Rusia untuk berada di sana sejak awal. Mereka kehilangan minat di Suriah karena ada perang di Ukraina, di mana hampir 600.000 tentara Rusia terluka atau tewas, dalam perang yang seharusnya tidak pernah dimulai, dan ini bisa berlangsung selamanya,” sambungnya, mengutip dari Hindustan Times.

Perang di Ukraina

Menurut Trump, Rusia dan Iran berada dalam kondisi lemah saat ini. Alasannya, kata dia, adalah karena perang di Ukraina dan perekonomian yang buruk, serta akibat kesuksesan Israel dalam berperang.
 
Mengenai perang di Ukraina, Trump mengatakan bahwa Zelensky dan Ukraina ingin membuat kesepakatan untuk menghentikan kegilaan perang. Ukraina telah kehilangan 400.000 tentara dan banyak warga sipil.
 
“Harus ada gencatan senjata segera dan negosiasi harus dimulai. Terlalu banyak nyawa yang terbuang sia-sia, terlalu banyak keluarga yang hancur, dan jika terus berlanjut, itu bisa berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih besar, dan jauh lebih buruk,” ungkap Trump.
 
“Saya kenal baik dengan Vladimir. Ini saatnya baginya untuk bertindak. Tiongkok dapat membantu. Dunia sedang menunggu!” lanjutnya.
 
Damaskus jatuh setelah kota Homs direbut  pemberontak pada hari Sabtu, 7 Desember, setelah kurang dari 24 jam pertempuran. Ribuan warga Suriah mulai menari dan meneriakkan “Assad lengser, Homs bebas” dan “Hidup Suriah dan hancurkan Bashar al-Assad” setelah pasukan pemerintah meninggalkan kota tersebut.
 
Baca juga:  Pemerintah Assad Tumbang, KBRI Damaskus Tetapkan Siaga 1 untuk Seluruh Suriah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan