Florida: Acara wawancara yang dinanti-nanti antara calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump dan miliarder Elon Musk akhirnya dimulai di platform media sosial X pada Senin malam waktu setempat. Wawancara berlangsung setelah terjadi delay panjang akibat masalah teknis.
Lebih dari 1 juta orang mendengarkan secara langsung saat wawancara Trump dengan Elon Musk dimulai, menurut penghitung di X.
"Selamat karena telah memecahkan semua rekor dalam buku," ucap Trump, yang tampaknya merujuk pada jumlah orang yang mencoba mengikuti percakapan mereka.
Mengutip dari India Today, Selasa, 13 Agustus 2024, pertanyaan pertama dari Musk adalah tentang upaya pembunuhan terhadap Trump. Trump mengatakan bahwa ia langsung tahu itu peluru dan mengenai telinganya. Peluru beterbangan di atas kepalanya setelah ia jatuh.
Sudut kepalanya membuat peluru hanya mengenai telinganya, jika tidak, keadaan akan lebih buruk. Trump juga memuji penembak jitu Secret Service yang menembak penembak dari jarak jauh dengan satu peluru.
Ketika percakapan beralih ke masalah perbatasan, Trump menyatakan bahwa Kamala Harris gagal sebagai kepala perbatasan.
"Orang-orang ini palsu. Lebih dari 20 juta orang masuk ke negara kita. Kita telah mengalami bencana," kata Trump kepada Musk.
Ia juga mengatakan bahwa imigran ilegal datang ke Amerika Serikat dari seluruh dunia.
Donald Trump mengatakan bahwa ia berhubungan baik dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Mengingat kembali pada cuitan terkenal 'Rocketman,’ Trump mengatakan bahwa ia memberi tahu Kim Jong Un bahwa 'tombol merah besar' miliknya bekerja lebih baik daripada tombol milik pemimpin Korea Utara itu, yang merujuk pada persenjataan nuklir Washington dan Pyongyang.
Baca juga: Trump Kembali ke X, Tulis Serangkaian Pesan Jelang Wawancara dengan Elon Musk
Cek Berita dan Artikel yang lain di