"Sikap tetangga barat kita, Yunani, terhadap para imigran kini telah mencapai tingkat kebrutalan," kata Erdogan dalam pidatonya di kongres perdana Konferensi Yurisdiksi Konstitusional Dunia Islam di Istanbul.
"Sayangnya, negara-negara Barat tidak menanggapi kebrutalan Yunani ini," keluh pemimpin Turki itu, mengutip dari laman Middle East Monitor, Sabtu, 24 Desember 2022.
"Kami semua sangat sedih dengan ketidakpedulian terhadap gambar yang menyayat hati dari garis perbatasan dan tempat penampungan imigran yang menyerupai kamp Nazi," kata Erdogan.
Pendekatan serupa juga disaksikan dalam perang melawan teroris, dengan bersembunyi di balik frasa "pencari suaka politik" untuk menampung teroris, tambahnya.
Menyalahkan Barat karena tidak cukup peka tentang masalah Yunani, Erdogan mengatakan bahwa negara-negara Barat dan beberapa institusi yang menutup pintu mereka bagi para imigran dari Suriah, Irak, dan Afrika telah menunjukkan "tingkat toleransi tinggi terhadap kelompok teroris PKK dan FETO."
Kelompok teror separatis PKK, lanjut Erdogan, membiayai serangannya ke Suriah, Irak, dan Turki dengan menerima dan mengumpulkan sumbangan dari negara-negara (Barat) tersebut pada setiap tahunnya.
Berbicara tentang krisis Suriah yang disebut Erdogan telah merenggut lebih dari 1 juta warga Suriah, ia berkomentar: "Sayangnya, umat manusia tidak memberikan ujian yang baik dalam menghadapi krisis ini."
"Negara-negara Barat hanya melontarkan suara mereka terhadap 'tragedi kemanusiaan di Suriah' hanya saat para pengungsi mengetuk pintu mereka," tutur Erdogan.
"Alih-alih mencari solusi dari krisis tersebut, reaksi mereka adalah menutup imigran dari balik pagar dengan kawat berduri," ungkapnya.
Baca: Erdogan Perintahkan Serangan Darat Melawan Militan Kurdi di Perbatasan Suriah
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
