Berdasarkan pernyataan Departemen Kepolisian Memphis (MPD), Tyre Nichols (29) mengemudi dengan sembrono sehingga mobilnya dihentikan polisi pada Sabtu, 7 Januari 2023.
“Usai pengejaran Polisi menganiayanya sampai tidak bisa dikenali," kata Pengacara keluarga, Ben Crump dan Antonio Romanucci.
“Setelah penyelidikan internal polisi, 5 Polisi dipecat karena telah melanggar beberapa kebijakan departemen, termasuk penggunaan kekuatan yang berlebihan, tugas untuk campur tangan, dan tugas untuk memberikan bantuan,” kata MPD pada Jumat lalu.
Menurut keterangan polisi, Nichols dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan dinyatakan meninggal pada 10 Januari.
"Polisi ini bertanggung jawab langsung atas penganiayaan fisik terhadap Nichols," kata Kepala Polisi Memphis Cerelyn Davis pada hari Rabu.
“Ini bukan hanya kegagalan profesional, ini adalah kegagalan dasar kemanusiaan terhadap individu lain. Insiden ini keji, sembrono, dan tidak manusiawi,” tambahnya.
Sebanyak lima polisi tersebut diidentifikasi sebagai Justin Smith, Tadarrius Bean, Demetrius Haley, Emmitt Martin III dan Desmond Mills Jr. Mereka didakwa dengan penyerangan berat. Saat ini, semuanya dalam tahanan polisi.
“Kelima Polisi ini dimintai pertanggungjawaban pidana atas tindakan mematikan dan brutal. pihak berwenang pun menuntut keadilan bagi Tyre," kata pengacara keluarga tersebut.
Maraknya ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi telah menjadi sorotan di Amerika Serikat. Presiden AS Joe Biden menyerukan agar masyarakat dapat menghargai seluruh ras tanpa terkecuali.
“Saat orang Amerika berduka, Departemen Kehakiman melakukan penyelidikan, dan otoritas negara meneruskan pekerjaan mereka. Saya bergabung dengan keluarga Tyre untuk menyerukan protes damai,” kata Biden,seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis.
“Kemarahan bisa dimengerti, tetapi kekerasan tidak pernah bisa diterima,” pungkas Biden. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News