Menurut keterangan juru bicara Komando Sentral AS (Centcom) Kolonel Joe Buccino, serangkaian serangan tersebut "menghantam infrastruktur yang digunakan beberapa grup terafiliasi Korps Garda Revolusi Iran."
"Gempuran presisi tersebut bertujuan mempertahankan dan melindungi pasukan AS dari berbagai serangan, seperti yang dilakukan grup terafiliasi Iran terhadap personel AS pada 15 Agustus," sambungnya, dikutip dari AFP, Rabu, 24 Agustus 2022.
Serangan udara AS pada Selasa kemarin telah menghantam sembilan bungker di sebuah kompleks yang digunakan untuk menyimpan amunisi serta berbagai barang logistik milisi terafiliasi Iran, ujar Buccino dalam keterangan terpisah kepada CNN.
Militer AS awalnya hendak menggempur 11 dari 13 bungker di kompleks tersebut. Namun serangan terhadap dua bungker dihentikan setelah sekelompok orang terlihat berada di dekat target serangan.
Buccino menegaskan bahwa laporan awal mengindikasikan tidak ada satu pun korban tewas dalam serangan udara pada Selasa kemarin.
"Pasukan AS mengambil langkah proporsional untuk menekan risiko eskalasi dan meminimalisasi risiko korban jiwa," sebut pernyataan Centcom.
"Amerika Serikat tidak mencari konflik, tapi akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi warga kami," lanjutnya.
Ratusan personel militer AS dikerahkan ke Suriah sebagai bagian dari koalisi fokus memerangi sisa-sisa militan kelompok Islamic State (ISIS). Sejauh ini belum ada konfirmasi dari media nasional Suriah mengenai serangan udara terbaru AS.
Baca: 22 Orang Tewas dalam Serangan Udara AS di Suriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News