Laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) juga menyebutkan bahwa pemimpin Korut, Kim Jong-un, mungkin akan melakukan "sejumlah tindakan agresif" sepanjang 2021.
"Kim mungkin akan mempertimbangkan kelanjutan uji coba nuklir atau misil jarak jauh tahun ini untuk mencoba menekan Amerika Serikat agar bersedia menerima syarat Pyongyang," tulis laporan ODNI, dilansir dari laman Yonhap pada Rabu, 14 April 2021.
"Selain itu, Kim juga mungkin akan melakukan sejumlah langkah agresif yang dapat menggoyang stabilitas kawasan," lanjutnya.
Kendati begitu, laporan ODNI juga menyebut Korut masih membuka pintu negosiasi dengan AS terkait denuklirisasi Semenanjung Korut. ODNI menekankan bahwa sejauh ini Korut belum melanjutkan uji coba nuklir serta peluncuran misil antarbenua (ICBM).
Baca: AS Siap Gunakan Diplomasi untuk Denuklirisasi Korea Utara
"Meski sudah mengumumkan moratorium uji coba senjata nuklir dan ICBM pada Desember 2019, Kim sejauh ini belum melakukan uji coba misil jarak jauh dan masih membuka pintu dialog denuklirisasi dengan Amerika Serikat," sebut laporan tersebut.
Pyongyang melakukan uji coba nuklir keenam dan terakhirnya pada September 2017. Setelah itu, Kim mengumumkan moratorium uji coba misil jarak jauh dua bulan setelahnya.
Bulan lalu, Korut melanjutkan uji coba misil balistik jarak pendek setelah terhenti selama satu tahun. Dua rudal jarak pendek itu ditembakkan ke arah laut.
ODNI meyakini Korut masih akan terus mengembangkan kemampuan militer dan juga nuklirnya. "Kami menilai bahwa Kim memandang senjata nuklir sebagai kekuatan pencegah intervensi asing. Kim juga meyakini suatu saat komunitas internasional akan mengakui Korut sebagai salah satu kekuatan nuklir dunia," sebut ODNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News