Presiden Peru Francisco Sagasti mengonfirmasi bahwa Elizabeth Astete telah mengundurkan diri pada Minggu, 14 Februari 2021. Dua hari sebelumnya, Menteri Kesehatan Peru Pilar Mazzetti juga mengundurkan diri atas skandal yang sama.
Baca: Menkes Peru Mengundurkan Diri di Tengah Kontroversi Vaksin
"Warga Peru sudah sepatutnya marah dan geram atas situasi saat ini, yang dapat mengganggu upaya tenaga kesehatan dalam memerangi Covid-19," ujar Sagasti dalam sebuah pernyataan di televisi, dilansir dari laman The Washington Post.
Mantan presiden Peru Martin Vizcarra mengaku bahwa ia dan dirinya telah menerima vaksin Sinopharm pada Oktober 2020. Mazzetti mengundurkan diri usai jajaran anggota parlemen menuduhnya telah menyembunyikan informasi tersebut.
Menkes baru Peru Oscar Ugarte mengatakan bahwa Sagasti telah memerintahkan pengunduran diri kepada seluruh pejabat yang diam-diam telah menerima vaksin Sinopharm. Ugarte menyebut investigasi sedang dilakukan untuk mengidentifikasi siapa-siapa saja yang telah disuntik vaksin tersebut.
Astete, yang memimpin tim negosiator Peru dalam mengamankan 1 juta dosis vaksin Sinopharm, menuliskan dalam sebuah surat bahwa dirinya telah disuntik vaksin Covid-19 pada 22 Januari lalu.
"Saya sadar atas kesalahan serius yang telah saya buat, itulah mengapa saya memutuskan untuk tidak menerima dosis kedua," sebut Astete. Peru telah membeli vaksin Sinopharm pada awal Januari tahun ini.
Dokter dan perawat di seantero Peru mengecam keras skandal ini karena merasa berhak didahulukan dalam penyuntikan vaksin. Pandemi Covid-19 telah menewaskan 306 dokter dan 125 perawat di Peru, dengan lebih dari 20 ribu tenaga kesehatan dikonfirmasi positif terjangkit.
Berdasarkan data Johns Hopkins University pada Senin ini, total kasus Covid-19 di Peru telah melampaui 1,2 juta dengan 43 ribu lebih kematian dan 1.137.412 pasien sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News