Mengutip dari laman India Today pada Rabu, 24 Januari 2024, kecelakaan terjadi saat pesawat tersebut sedang dalam perjalanan menuju tambang berlian Diavik milik perusahaan Rio Tinto.
Northwestern Air Lease, pemilik terdaftar dari pesawat tersebut, mengatakan bahwa pihaknya memiliki dua jenis model British Aerospace Jetstream dalam armadanya, yang keduanya berkapasitas 19 penumpang.
Dalam sebuah pernyataan, Kepala Eksekutif Rio Tinto Jakob Stausholm mengatakan perusahaannya sangat terpukul atas kecelakaan ini.
“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang dan akan membantu upaya mereka dengan cara apa pun untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Stausholm.
Hingga saat ini, otoritas Kanada belum menyampaikan penyebab pasti terjadinya kecelakaan, apakah karena faktor cuaca, teknis, atau kesalahan manusia.
Baca juga: Dua Pesawat Bertabrakan di Kanada, 1 Pilot Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News