The Associated Press mencatat, sedikitnya terdapat penutupan 94 penjara milik pemerintah negara bagian mulai dari 2011 hingga 2016. Penutupan ini pun mendapat momentum baru akibat merebaknya klaster Covid-19 pada sejumlah penjara di AS.
"Penutupan dan alih fungsi penjara untuk dimanfaatkan warga sekitar, memberi publik kesempatan pikirkan kembali pemenjaraan," kata Direktur Advokasi Sentencing Project, Nicole Porter dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Jumat, 1 Oktober 2021.
Nicole menjelaskan, AS tengah memulai pembicaraan seputar pemanfaatan bekas penjara. Hal ini akan mengutamakan kepentingan warga sekaligus mengatasi trauma terkait pemenjaraan massal.
Manager Broadway Stages, Jimmie Pilianci menyatakan, pemilihan tempat syuting seperti ini bak menciptakan Hollywood mini di dalam bekas penjara. Perusahaan produksi film yang berbasis di Brooklyn, New York ini akan membeli dan menyulap penjara menjadi studio.
"Kami akan bangun lokasi seluas 36,5 kilometer persegi. Kami beli dan bersihkan. Bukan untuk tujuan macam-macam. Studio ini bisa pertahankan pekerja di New York," jelas Jimmie dalam tayangan yang sama.
Hingga kini, turunnya angka kriminalitas dinilai efisien meringankan anggaran pemerintah. Resistensi selama ini terhadap penutupan penjara berhasil menambah pekerjaan dan pemasukan warga sekitar. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News