Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. Foto: AFP
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. Foto: AFP

Sambil Menangis, PM Finlandia Minta Maaf karena Pesta Liar

Sri Yanti Nainggolan • 25 Agustus 2022 21:08
Jakarta: Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin meminta maaf terkait viral video dirinya berpesta di rumah pribadinya. Ia mengaku mengalami pekan yang sulit. 
 
Sanna Marin mengungkapkan bahwa selain sebagai PM, ia juga memiliki kehidupan pribadi. 
 
"Saya manusia," kata wanita berusia 36 tahun itu kepada wartawan, dikutip dari Guardian, Kamis 25 Agustus 2022.
 
Sambil Menangis, PM Finlandia Minta Maaf karena Pesta Liar
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin minta maaf. Foto: AFP

Sanna Marin menggambarkan minggu lalu sebagai 'cukup sulit'. Sambil berkaca-kaca, dia berkata bahwa dia juga terkadang merindukan bersenang-senang di tengah tanggung jawabnya sebagai kepala pemerintahan termuda di dunia. 
 
"Saya tidak melewatkan satu hari kerja pun. Saya ingin percaya orang akan melihat apa yang kita lakukan di tempat kerja daripada apa yang kita lakukan di waktu luang kita," ucap Sanna Marin.
 

Viral video PM Finlandia pesta liar

Video viral Sanna Marin pertama kali muncul di akun TikTok dari model dan influencer Sabina Särkk. Itu menunjukkan dia dan wanita lain, bukan Sanna Marin, berciuman dan mengangkat atasan mereka, dengan tanda "Finlandia" di atas payudara mereka.
 
"Saya pikir gambarnya tidak sesuai, saya minta maaf untuk itu. Gambar seperti itu seharusnya tidak diambil. Tapi sebaliknya tidak ada yang luar biasa terjadi di pesta di kediamannya, Kesäranta, setelah festival musik Ruisrock pada 8 Juli,” kata Sanna Marin, Selasa, 23 Agustus 2022. 
 
Baca: Kisruh Foto Topless saat Pesta, PM Finlandia: Saya Manusia

Permintaan maaf itu muncul setelah Sanna Marin ramai dibicarakan di seluruh dunia karena menggelar pesta pribadi di kediamannya pada 6 Agustus 2022. Ia menegaskan tak ada penggunaan narkoba dalam momen itu. 
 
Namun, Sanna Marin mengatakan bahwa dia secara pribadi tidak melihat ada yang salah dengan kejadian itu. "Lami para politisi juga memiliki waktu luang, menghabiskannya dengan teman-teman kami," tutur dia. 
 
"Terserah pada pemilih dalam pemilihan untuk menilai apakah itu cocok dari sudut pandang mereka, dan apa yang mereka pikirkan tentang itu," tegas Marin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan