Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan lakukan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di KTT G20. Foto: AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan lakukan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di KTT G20. Foto: AFP

Erdogan-Biden Masih Membahas Kemungkinan Pembelian Jet Tempur F-16

Medcom • 01 November 2021 18:11
Roma: Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, permintaannya untuk jet tempur F-16 Fighting Falcon harus melalui proses di AS. Sementara Erdogan mengatakan, merasa “positif” terhadap penjualan jet tersebut.
 
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 1 November 2021, ketegangan hubungan Turki dan AS dikarenakan sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari perbedaan kebijakan di Suriah, pembelian sistem rudal S-400 Rusia oleh Turki, Hak Asasi Manusia (HAM), dan masalah hukum lain.
 
AS pun diketahui telah memberikan sanksi kepada Turki atas S-400. Beberapa hari setelah sekutu nyaris menghindari krisis diplomatik atas dermawan Osman Kavala yang dipenjara, Biden dan Erdogan bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia.

Saat itu, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan, Biden juga mengangkat masalah HAM. “Presiden Biden menegaskan kembali kemitraan pertahanan kami dan pentingnya Turki sebagai Sekutu NATO (Aliansi Atlantik Utara), tetapi mencatat kekhawatiran AS terkait kepemilikan Turki  sistem rudal S-400 Rusia,” kata Gedung Putih AS.
 
Kepresidenan Turki menjelaskan, kedua pemimpin telah sepakat untuk membentuk mekanisme bersama guna memperkuat hubungan. Sementara seorang pejabat senior Turki mengatakan, pembicaraan diadakan dalam suasana yang sangat positif.
 
Erdogan pun mengatakan, ia menegaskan kembali keberatan Turki terhadap dukungan AS untuk YPG Kurdi Suriah. YPG merupakan sekutu AS dalam perang melawan Islamic State (ISIS) di timur laut Suriah, namun dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki.
 
“Tidak diragukan lagi, saya menyampaikan kepadanya (Biden) kesedihan kami dengan dukungan yang diterima organisasi teroris di Suriah ini dari AS. Saya juga mengatakan kepadanya bahwa masalah ini adalah langkah yang dapat merusak solidaritas kami,” ujar Erdogan kepada awak media di Roma.
 
Sebelumnya, Turki diketahui telah memesan lebih dari 100 jet F-35. Namun, AS menghapus Turki dari program tersebut, setelah membeli rudal S-400 dari Rusia. Turki menyebut langkah ini sebagai ketidakadilan dan menuntut penggantian untuk pembayarannya senilai hampir Rp20 triliun.
 
Erdogan juga mengatakan, pembayaran harus digunakan untuk membiayai beberapa permintaan Turki terkait pembelian 40 F-16 dan hampir 80 peralatan modernisasi. Namun AS mengatakan, tidak membuat penawaran pembiayaan kepada Turki.
 
Pemimpin berusia 67 tahun ini disebut meminta dukungan Biden untuk membuat anggota parlemen AS mendukung penjualan tersebut. “Sementara saya melihat pendekatan positif Biden tentang masalah ini, aspek lain dari masalah ini adalah Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat,” tambahnya.
 
Pada Sabtu lalu, seorang pejabat Pemerintah AS yang berbeda mengatakan, Biden akan memperingatkan Erdogan terhadap tindakan “terjal” dan harus menghindari krisis, setelah Erdogan mengancam akan mengusir 10 utusan asing pekan lalu.
 
Mereka termasuk utusan AS, dikarenakan tengah mencari pembebasan Kavala. Erdogan pun diketahui telah menarik ancamannya pada Senin. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan