"Selama pandemi, kami melihat tren misinformasi yang mengkhawatirkan," kata Retno dalam pernyataannya di Deklarasi dan Program Aksi Durban (DPPA) di New York, Kamis, 23 September 2021.
Menurut dia, informasi yang salah ini menyebarkan kebingungan di masyarakat. Seluruh negara harus bersatu melawannya.
Baca: AS Tambah 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Untuk Dibagikan ke Seluruh Dunia
"Kekuatan (berita bohong) seperti itu semoga tidak mengganggu persatuan dan melemahkan respons pandemi kita," ucap Retno.
Ia berharap ke depan ada kerja sama lebih konkret dalam mengatasi hal ini. Retno juga membahas mengenai diskriminasi.
Ketidaksetaraan vaksin disebut sebagai bentuk diskriminasi baru yang diciptakan pandemi. Menlu perempuan pertama Indonesia ini juga menyerukan solidaritas dalam merespons pandemi.
"Tidak ada satu negara pun yang dapat menghadapi pandemi sendirian. Inilah saatnya mengesampingkan perbedaan dan memfokuskan energi kita untuk mengatasi pandemi bersama," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News