Ketanji Brown Jackson resmi sebagai wanita kulit hitam pertama yang bekerja untuk Mahkamah Agung AS. Foto: AFP
Ketanji Brown Jackson resmi sebagai wanita kulit hitam pertama yang bekerja untuk Mahkamah Agung AS. Foto: AFP

Ketanji Brown Jackson Jadi Perempuan Kulit Hitam Pertama di Mahkamah Agung AS

Medcom • 08 April 2022 18:04
Washington: Senat Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 7 April 2022 mengonfirmasi Ketanji Brown Jackson sebagai wanita kulit hitam pertama yang bekerja untuk Mahkamah Agung AS (Supreme Court). Ini merupakan pencapaian bagi negara dan kemenangan Presiden Joe Biden, yang menepati janji kampanye untuk menciptakan pengadilan federal dengan latar belakang beragam.
 
Pemungutan suara untuk mengangkat hakim banding berusia 51 tahun tersebut ke jabatan seumur hidup pada lembaga peradilan tertinggi membuahkan hasil 53-47. Tiga anggota Partai Republik, yakni Susan Collins, Lisa Murkowski, dan Mitt Romney, bergabung dengan keputusan rekan-rekan Biden di Partai Demokrat.
 
Hanya mayoritas sederhana yang diperlukan, mengingat Jackson telah mengatasi oposisi Partai Republik dalam proses pengangkatan Mahkamah Agung yang tetap bersifat partisan.

Jackson akan menggantikan posisi Breyer, 83, di blok liberal pengadilan yang memiliki mayoritas konservatif dengan angka 6-3. Breyer akan bertugas sampai periode saat ini berakhir, biasanya pada akhir Juni.
 
Di awal karirnya, Jackson menjabat sebagai staf Mahkamah Agung di bawah Breyer.
 
Anggota Partai Demokrat, Raphael Warnock, satu di antara tiga anggota berkulit hitam di Senat, mengatakan dalam debat sebelum pemungutan suara, “Saya adalah ayah dari seorang gadis muda berkulit hitam. Saya tahu betapa berartinya bagi Hakim Jackson untuk melalui bahaya berlipat ganda dari rasisme dan seksisme, lalu sekarang berdiri dengan bangga pada momen ini.”
 
“Melihat Hakim Jackson naik ke Mahkamah Agung mencerminkan janji untuk mengupayakan kemajuan yang menjadi sandaran demokrasi kita. Ini adalah hari yang sangat besar untuk Amerika,” imbuh Warnock, seperti dikutip The Straits Times, Jumat 8 April 2022.
 
Dari 115 orang yang pernah mengemban tugas Mahkamah Agung sejak didirikan tahun 1789, semuanya berkulit putih. Pernah ada dua hakim kulit hitam, keduanya laki-laki: Clarence Thomas, ditunjuk pada 1991 dan masih bertugas, dan Thurgood Marshall, yang pensiun pada 1991 dan meninggal pada 1993. Hakim saat ini, Sonia Sotomayor, adalah satu-satunya orang Hispanik yang pernah menjabat.
 
Jackson akan menjadi hakim perempuan keenam yang pernah menjabat. Untuk pertama kalinya, empat hakim agung perempuan akan menjabat pada waktu yang sama.
 
Pencalonan Ketua Mahkamah Agung menjadi sorotan dalam politik Amerika. Pengadilan memiliki pengaruh besar dalam membentuk kebijakan tentang isu-isu hangat seperti aborsi, senjata api, undang-undang pemilihan umum (Pemilu), hak-hak LGBT, kebebasan beragama, hukuman mati, dan praktik berbasis ras.
 
Sebelum Jackson bergabung, Mahkamah Agung akan memutuskan dalam kasus-kasus besar, di mana salah satunya dapat membatalkan keputusan penting tahun 1973 yang melegalisasi aborsi berskala nasional, dan satu lagi dapat memperluas hak kepemilikan senjata.
 
Mitch McConnell, anggota Senat dari Partai Republik, mengkritik Jackson dalam debat sebelum pemungutan suara, menyebutnya sebagai pilihan "kiri radikal" dan mengatakan catatan peradilannya "mengganggu" seperti memasukkan bias pribadi dalam keputusan dan memperlakukan terdakwa selembut mungkin dalam menjatuhkan hukuman.
 
Wakil Presiden Kamala Harris, yang menjadi perempuan kulit hitam pertama dalam jabatannya, memimpin pemungutan suara. Setelah itu, Harris mengatakan kepada wartawan bahwa pengangkatan Jackson "membuat pernyataan yang sangat penting tentang cita-cita kita" sebagai sebuah bangsa dan bahwa akan ada "representasi penuh dan terbaik dan tercerdas" di Mahkamah Agung.
 
Gedung Putih mengatakan Jackson berada bersama Biden dan staf senior di rumah eksekutif untuk menyaksikan pemungutan suara dan keduanya akan mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat dalam sebuah acara untuk merayakan diangkatnya Jackson.
 
Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, menilik sejarah negara yang bergerak dari perbudakan dan perjuangan untuk mewujudkan hak bagi perempuan dan orang kulit hitam AS, menambahkan: "Hari ini kita mengambil langkah besar, berani dan penting di jalan yang dilalui dengan baik menuju pemenuhan janji pendirian negara kita. "
 
Selama sidang Maret, Jackson mengatakan dirinya akan membawa pengalaman dan perspektif hidupnya ke Mahkamah Agung, termasuk waktu sebagai hakim, pengacara untuk terdakwa kriminal yang tidak mampu membayar pengacara, anggota komisi federal tentang hukuman pidana dan "Menjadi wanita kulit hitam, pewaris yang beruntung dari mimpi hak-hak sipil."
 
Biden berkeinginan membawa lebih banyak perempuan, minoritas, dan latar belakang yang lebih beragam ke pengadilan federal. Ditunjuknya Jackson menunjukkan terwujudnya janji Biden selama kampanye presiden 2020 untuk mengangkat seorang wanita kulit hitam ke Mahkamah Agung.
 
Sejumlah wanita lain yang pernah bertugas di Mahkamah Agung, termasuk anggota saat ini, adalah Amy Coney Barrett, Elena Kagan dan Sotomayor, pensiunan Sandra Day O'Connor, dan Ruth Bader Ginsburg, yang meninggal pada tahun 2020.
 
Biden mengangkat Jackson tahun lalu ke Pengadilan Banding AS untuk Distrik Kolumbia setelah ia menghabiskan delapan tahun sebagai hakim distrik federal. Sebagaimana tiga hakim konservatif yang ditunjuk oleh pendahulu Biden dari Partai Republik Donald Trump, Jackson cukup muda untuk bertugas selama beberapa dekade dalam pekerjaan yang berlaku seumur hidup. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan