Ratusan pengunjuk rasa Yahudi mengecam Israel atas potensi genosida di Jalur Gaza dalam sebuah aksi protes di Washington DC, AS, 18 Oktober 2023. (ALEX WONG / Getty / AFP)
Ratusan pengunjuk rasa Yahudi mengecam Israel atas potensi genosida di Jalur Gaza dalam sebuah aksi protes di Washington DC, AS, 18 Oktober 2023. (ALEX WONG / Getty / AFP)

Ratusan Pengunjuk Rasa Yahudi Kecam Israel atas 'Potensi Genosida' di Gaza

Willy Haryono • 20 Oktober 2023 09:38
Washington: Setidaknya 300 orang ditangkap dalam sebuah unjuk rasa pimpinan kelompok Yahudi di US Capitol, Washington DC, Amerika Serikat (AS). Mereka berdemo dalam menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, dan juga mengutuk Israel atas "potensi genosida" di wilayah terkepung tersebut.
 
Unjuk rasa digelar Jewish Voice for Peace (JVP) dan IfNotNow, dua kelompok Yahudi yang memfokuskan kritik mereka terhadap Israel dan menuduhnya sebagai negara yang berpotensi melakukan genosida serta pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Tuduhan dilayangkan sejak kelompok pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan kilat ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.
 
Serangan mengejutkan itu telah menewaskan 1.400 orang, melukai ribuan lainnya, dan Hamas juga menyandera sekitar 200 orang. Israel sejak saat itu menyatakan perang terhadap Hamas, dan menewaskan 3.200 orang serta melukai ribuan lainnya dalam serangan balasan di Gaza.

Unjuk rasa di Washington, yang menurut penyelenggara dihadiri total 10.000 orang di dalam dan di luar Capitol, terjadi pada hari yang sama ketika Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel untuk menunjukkan dukungan dan merundingkan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil Gaza. Israel telah memanggil ratusan ribu pasukan cadangan militer dan diperkirakan akan segera melancarkan invasi darat terhadap Hamas di Jalur Gaza.
 
"Kami menutup (akses masuk ke) Kongres untuk menarik perhatian massa terhadap keterlibatan AS dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina," tulis JVP di media sosial X.
 
"Sama seperti kami menuntut diakhirinya genosida di Gaza, kami juga harus melakukan upaya yang sama untuk membongkar sistem Zionisme, apartheid, dan kolonialisme yang membawa kita ke momen ini," sambungnya, seperti dikutip dari laman TOI, Kamis, 19 Oktober 2023.

Pengeboman di Rumah Sakit Gaza

Anggota Parlemen AS Rashida Tlaib, yang menganjurkan boikot terhadap Israel, berbicara kepada massa di luar Capitol. Dalam komentarnya, Tlaib, seorang warga Palestina-Amerika, menangis ketika menuduh bahwa "orang-orang berpikir tidak apa-apa untuk mengebom rumah sakit."
 
Pernyataan tersebut jelas merupakan sebuah singgungan terhadap serangan di sebuah rumah sakit di Gaza, yang menurut Biden disebabkan roket kelompok pejuang Palestina yang salah sasaran.
 
Anggota DPR Cori Bush dari Missouri juga berbicara dalam unjuk rasa Yahudi, dan Ayanna Pressley dari Massachusetts menuliskan kata-kata dukungan di X. Keduanya adalah anggota Partai Demokrat progresif yang bersekutu dengan Tlaib.
 
Unjuk rasa ratusan Yahudi ini terjadi menyusul demo yang lebih kecil pada hari Senin di Washington, yang disponsori kelompok yang sama. Kala itu, para pengunjuk rasa ditangkap karena memblokir pintu masuk menuju Gedung Putih.
 
Aksi protes terjadi di tengah serangkaian unjuk rasa pro-Israel di sejumlah kota AS, yang secara kolektif dihadiri puluhan ribu orang. Miriam Weisel, direktur regional Liga Anti-Pencemaran Nama Baik di Washington, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "organisasi radikal sayap kiri ini tidak mewakili mayoritas komunitas Yahudi."
 
Baca juga:  Biden: Serangan ke RS di Gaza bukan Israel, Tapi Militan Islam
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan