“Kami tahu pentingnya perang Tiongkok di panggung dunia dan pentingnya peran yang dapat dimainkan untuk perdamaian dan stabilitas global,” kata Colonna kepada Qin di awal pertemuan mereka, dikutip dari The Straits Times, Kamis, 11 Mei 2023.
Diketahui, Tiongkok menjalin hubungan yang baik dengan Rusia. Untuk itu, Colona menyerukan bahwa Tiongkok harus bekerja “untuk meyakinkan Rusia agar kembali menghormati” Piagam PBB.
“Tiongkok perlu menggunakan hubungannya dengan Rusia untuk membuat mereka lebih memahami bahwa negara itu menghadapi jalan buntu. Serta perlu memberitahu Rusia agar segera sadar kembali,” ujarnya.
Pada rapat kabinet sebelumnya, Colonna telah meminta Tiongkok untuk menyadarkan dan mendesak Rusia “kembali ke perdamian”. Permintaan itu pun muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Tiongkok pada April lalu.
Selama ini, Tiongkok cenderung menempatkan diri sebagai pihak yang netral dalam perang Rusia-Ukraina. Meskipun demikian, Negeri Tirai Bambu tersebut kini berupaya menengahi konflik tersebut dan membantu mencari penyelesaiannya.
Sejak bulan Februari lalu, Tiongkok telah mengajukan proposal yang berisi 12 poin perdamaian untuk mengakhiri perang. Namun, usulan tersebut justru disambut dengan skeptis oleh Amerika Serikat dan NATO.
Tak hanya itu, pada bulan April lalu Presiden Xi Jinping juga melakukan panggilan telepon perdananya dengan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky. Panggilan telepon tersebut dinilai sebagai langkah lain yang menunjukkan keterlibatan Tiongkok dalam penyelesaian konflik. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News