Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Foto: AFP
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Foto: AFP

1 Tahun Perang Rusia-Ukraina

NATO Curiga Tiongkok Akan Pasok Senjata untuk Rusia

Fajar Nugraha • 24 Februari 2023 19:04
Brussels: NATO mengamati tanda -tanda bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
 
Dia juga memperingatkan kepemimpinan Beijing terhadap langkah seperti itu, dengan peringatannya yang akan datang. Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Tiongkok mengirimkan senjata ke Ukraina akan menghasilkan Perang Dunia Ketiga.
 
“Kami belum melihat pengiriman senjata mematikan dari Tiongkok ke Rusia. Tetapi kami telah mengamati indikasi bahwa mereka sedang mempertimbangkan atau berencana untuk melakukannya,” kata Stoltenberg, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 24 Februari 2023.

“Inilah sebabnya mengapa Amerika Serikat dan sekutunya sangat jelas dan telah memperingatkan hal ini. Tiongkok seharusnya tidak mendukung perang ilegal Rusia," tambah Stoltenberg.
 
Dia menunjukkan bahwa Tiongkok adalah anggota Dewan Keamanan PBB dan bahwa operasi Rusia melanggar Piagam PBB.
 
"Prinsip mendasar dari Piagam adalah menghormati integritas negara bagian lain, tidak menyerang negara lain dengan ratusan ribu tentara," tambah Sekretaris Jenderal NATO itu.
 
Stoltenberg bukan satu -satunya yang meningkatkan kemungkinan pengiriman senjata Tiongkok ke Ukraina. The Wall Street Journal melaporkan bahwa intelijen A.S. memiliki "bukti" Negeri Tirai Bambu berencana untuk mengirim senjata, dengan administrasi Biden mempertimbangkan untuk merilis dokumen rahasia untuk membuktikan klaim mereka.
 
Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga memperingatkan Tiongkok  tentang konsekuensi dari mendukung operasi militer Rusia di Ukraina.
 
"Kami khawatir bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk mendukung upaya perang Rusia di Ukraina dengan bantuan mematikan, sesuatu yang kami tonton sangat, sangat dekat," kata Blinken.
 
“Presiden Biden sempat mengatakan kepada Presiden Xi Jinping, bahwa akan ada konsekuensi nyata dalam hubungan kita sendiri adalah Tiongkok beri bantuan mematikan kepada Rusia dalam agresi ini terhadap Ukraina atau dengan cara yang sistematis membantu penghindaran sanksi,” sebut Blinken.
 
“Dan seperti yang saya katakan, kami memiliki kekhawatiran nyata bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal itu,” imbuhnya.
 
Negeri Panda sejauh ini tidak bereaksi tentang masalah ini, tetapi Kementerian Luar Negeri di Beijing mengatakan pada hari sebelumnya bahwa mereka menganggap laporan intelijen AS sebagai spekulasi.
 
Selama pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, Wang Yi, pejabat kebijakan luar negeri Partai Komunis Tiongkok yang paling senior, mengatakan, “Situasi internasional saat ini memang suram dan kompleks, tetapi hubungan Tiongkok-Rusia telah menahan tes situasi internasional Internasional dan tetap dewasa, ulet dan stabil. Meskipun krisis dan kekacauan sering muncul di depan kita, ada peluang dalam krisis, dan krisis dapat diubah menjadi peluang."
 
Stoltenberg juga membahas kemajuan ambisi keanggotaan NATO Swedia di tengah pembicaraan Turki-Swedia yang macet, menurut surat kabar Hongaria Magyar Nemzet. Dia menyatakan harapan bahwa Swedia dan Finlandia akan menjadi anggota penuh tepat waktu untuk KTT NATO Juli.
 
Stoltenberg mengatakan bahwa dia dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah setuju untuk bertemu dengan perwakilan Finlandia dan Swedia di markas NATO di pertengahan Maret untuk mengatasi tantangan seputar ratifikasi Turki terhadap protokol aksesi Swedia.
 
Lebih lanjut Stoltenberg menambahkan, bahwa sebagai bagian dari proses aksesi NATO, beberapa anggota NATO, termasuk Amerika Serikat, telah memberikan jaminan keamanan secara terpisah, sehingga tidak terpikirkan bahwa Finlandia atau Swedia akan menghadapi ancaman militer dari Rusia tanpa respons NATO.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan