Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: AFP

Ukraina Klaim Berhasil Rebut Tujuh Desa dari Rusia

Medcom • 13 Juni 2023 22:19
Kyiv: Ukraina mengeklaim bahwa pasukannya berhasil merebut kembali tujuh desa yang sempat dikuasai Rusia melalui serangan balasan yang “keras” pada Senin, 12 Juni 2023. Ukraina pun dinilai telah membuat kemajuan di tengah pertempuran yang sengit dengan Rusia. 
 
"Pertempuran itu sulit, tetapi kami bergerak maju, ini sangat penting," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malam harian.
 
"Saya berterima kasih kepada orang-orang kami untuk setiap bendera Ukraina yang sekarang kembali ke tempat yang seharusnya di desa-desa di wilayah yang baru diduduki," lanjutnya, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 13 Juni 2023.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan kampanye yang telah lama ditunggu-tunggu dengan menggunakan senjata yang disumbangkan oleh sekutu Barat diperkirakan akan berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
 
"Kami ingin itu berhasil sebisa mungkin sehingga kami dapat memulai fase negosiasi dalam kondisi yang baik," katanya di Paris, berbicara bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Polandia Andrzej Duda.
 
Duda mengatakan aliansi militer NATO harus "mengirim sinyal yang jelas" tentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan blok pada pertemuan puncak berikutnya, tepatnya pada 11 dan 12 Juli di Vilnius.
 
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berharap serangan balasan itu akan memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memulai negosiasi soal mengakhiri invasinya. Dia mengatakan, “AS yakin bahwa Ukraina akan berhasil melawan Rusia.”
 
Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar menyampaikan di Telegram pada hari Senin bahwa "tujuh pemukiman telah dibebaskan" dari tangan Rusia. Ketujuh wilayah tersebut pun mengacu pada desa Lobkovo, Levadne dan Novodarivka di wilayah Zaporizhzhia selatan, tempat pembangkit nuklir terbesar di Eropa yang kini berada di bawah pendudukan Rusia.
 
Malyar menambahkan, pasukan Ukraina juga telah menguasai kembali desa Storozheve di selatan wilayah Donetsk, dekat tiga desa yang direbut kembali pada hari Minggu.
 
"Luas wilayah yang dikuasai mencapai 90 kilometer persegi," ujar Malyar.
 
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan pasukannya telah maju sekitar "250 hingga 700 meter" ke arah titik pusat kota timur Bakhmut.
 
Namun, Rusia justru membantah dan mengatakan bahwa pasukannya telah memukul mundur serangan Ukraina di daerah yang sama di wilayah Donetsk dekat Velyka Novosilka. Tak hanya itu, Rusia juga mengatakan bahwa pasukannya membalas serangan Ukraina di sekitar desa Levadne di wilayah Zaporizhzhia.
 
"Pasukan Ukraina membuat kemajuan yang terverifikasi secara visual di Oblast Donetsk barat dan Oblast Zaporizhzhia barat, yang dikonfirmasi oleh sumber Rusia tetapi berusaha untuk diremehkan," kata Institut Studi Perang yang berbasis di AS dalam catatan analitis pada hari Senin.
 
Saat Ukraina mengumumkan keuntungan, Putin diketahui tengah mengunjungi tentara yang terluka di Ukraina dalam pertemuan tatap muka yang langka di sebuah rumah sakit di Moskow. Kremlin menayangkan gambar Putin mengenakan setelan gelap serta didampingi oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dengan pakaian militer. 

Jumlah kematian akibat banjir meningkat

Namun, di tengah kemajuan ini, jumlah kematian akibat banjir di wilayah Kherson justru meningkat. Banjir terjadi akibat bendungan Kakhovka meledak pada Selasa pekan lalu
 
Di Ukraina selatan, ditemukan kembali setidaknya dua mayat sipil yang tenggelam di kota Kherson. Angka tersebut pun meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 10. 
 
"Saat ini, kita tahu sekitar 10 orang tewas di Kherson dan wilayahnya," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko di Telegram.
 
Klymenko pun memperingatkan bahwa masih ada sejumlah orang yang belum ditemukan. "Kami juga melaporkan 41 orang hilang,” tambahnya. 
 
Terlebih, kapal penyelamat yang mengevakuasi warga sipil dari banjir di wilayah Kherson ditembak pada hari Minggu lalu. Serangan ini mengakibatkan tiga orang tewas dan setidaknya 23 lainnya terluka. Rusia pun dituduh melakukan penembakan itu.
 
Tak hanya itu, Ukraina juga menuduh Rusia meledakkan bendungan di Sungai Dnipro tersebut. Sementara itu, Rusia mengatakan Ukraina yang menembak struktur bendungan itu hingga hancur. 
 
Kepala Badan Energi Atom Internasional, Rafael Grossi, pun telah tiba di Kyiv pada hari Selasa untuk bertemu dengan Zelensky sebelum menuju ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
 
Akhir pekan ini, beberapa kepala negara Afrika juga akan ikut mengambil bagian dalam misi mediasi ke Rusia dan Ukraina. Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso mengatakan, pada Senin bahwa Afrika tidak dapat "tetap diam atau membiarkan"  terjadinya konflik di Ukraina (Arfinna Erliencani)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan