Massa Trump datang ke Gedung Capitol untuk menghentikan proses sertifikasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
"Apa yang kita saksikan (di AS) adalah serangan terhadap demokrasi oleh para perusuh, yang telah dihasut oleh petahana dan politisi lainnya," kata PM Trudeau dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari laman Yeni Safak pada Minggu, 10 Januari 2021.
"Meski mengejutkan dan menyedihkan, kita juga melihat bahwa demokrasi dapat tetap bertahan di Amerika, negara sekutu dan tetangga terdekat kita," sambungnya.
PM Trudeau menegaskan bahwa aksi kekerasan tidak memiliki tempat di tengah masyarakat Kanada. Ia juga menekankan bahwa kelompok ekstremis tidak akan pernah bisa menguasai keinginan rakyat di negara manapun, termasuk Kanada.
Baca: Penangkapan Pelaku Kerusuhan Gedung Capitol Berlanjut
Pernyataan PM Trudeau terhadap Trump merupakan sesuatu yang jarang terjadi. Terlebih, Kanada adalah salah satu mitra dagang terbesar AS. Selama ini, PM Trudeau cenderung berhati-hati saat mengomentari konflik dalam negeri AS.
Saat ditanya apakah pernyataannya akan berdampak pada hubungan AS-Kanada, PM Trudeau mementahkan anggapan tersebut. Ia menekankan bahwa ucapan seorang pemimpin dapat berdampak positif maupun negatif.
"Warga Kanada mengharapkan para pemimpinnya untuk selalu melindungi nilai-nilai demokrasi," sebut PM Trudeau.
Selain menewaskan lima orang, kerusuhan di Gedung Capitol juga berujung pada penguncian akun Trump di Twitter, sebelum akhirnya ditutup secara permanen. Twitter menyebut, penutupan permanen dilakukan usai mempertimbangkan "potensi adanya penghasutan aksi kekerasan lebih lanjut."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News