Baca: Putri Penguasa Dubai Diam-diam Rekam Video Dipenjara di Sebuah Vila.
Komisaris Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) sedang menyelidiki video yang baru dirilis oleh Putri Latifa binti Mohammed Al Maktoum. Menggunakan telepon yang diselundupkan kepadanya, dia meminta bantuan dalam pesan yang dirilis ke BBC setelah pendukungnya kehilangan kontak sekitar enam bulan lalu.
“Saya adalah sandera. Saya khawatir tentang keselamatan dan hidup saya,” bisik Latifa, dalam laporan yang dikeluarkan BBC.
Perempuan berusia 35 tahun itu, diketahui sebagai salah satu dari sekitar 30 anak penguasa Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
"Saya tidak benar-benar tahu apakah saya akan selamat dari situasi ini," katanya dalam salah satu klip yang disiarkan oleh program "Panorama" BBC pada Selasa malam.
Segera, Kantor Komisaris Tinggi PBB mengatakan akan "meningkatkan perkembangan baru ini dengan UEA," di mana Sheikh Mohammed menjabat sebagai perdana menteri dan wakil presiden.
“Bagian lain dari sistem hak asasi manusia PBB dengan mandat yang relevan juga dapat terlibat setelah mereka menganalisis materi baru atau menerima tuduhan tertentu,” kata Juru Bicara Komisi HAM PBB Rupert Colville kepada BBC, seperti dikutip the New York Post, Kamis 18 Februari 2021.
Marcus Essabri, salah satu sepupu Latifa yang tinggal di Inggris, mengatakan kepada BBC bahwa video tersebut berhenti sekitar enam bulan lalu dan tidak ada kabar dari Latifa sejak saat itu.
"Saya takut mereka menangkapnya dengan telepon dan sekarang saya mengkhawatirkan keselamatannya," ucap Essabri.
Putri Latifa binti Mohammed al-Maktoum menarik perhatian internasional pada 2018 ketika sebuah kelompok hak asasi manusia merilis video yang dibuat olehnya yang menggambarkan upaya melarikan diri dari Dubai.
Maret lalu, seorang hakim Pengadilan Tinggi London mengatakan bahwa dia menerima serangkaian tuduhan yang dibuktikan oleh mantan istri penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, Putri Haya, dalam pertempuran hukum. Salah satunya termasuk bahwa syekh memerintahkan penculikan Latifa, namun pengacara syekh tersebut menolak tuduhan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News