"Kami tidak dapat mengkonfirmasi bahwa Belarusia memasuki Ukraina. Kami tidak melihat adanya indikasi hal itu," sebut pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.
Begitu pula dengan Belarusia yang membantah pernyataan Ukraina.
“Tidak ada keputusan yang saya ambil,” ujar Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sebagaimana dilansir dari Politico, Rabu, 2 Maret 2022.
“Tanpa keputusan saya, unit-unit ini tidak bisa ditarik dari barak,” tegas Lukashenko, sekutu Putin yang diisolasi dunia internasional karena pemikirannya yang cenderung berpusat pada kekuatan dan menekan pihak-pihak dengan pandangan berbeda darinya.
Isu itu muncul dua hari setelah Lukashenko mengadakan referendum untuk mengajukan perubahan undang-undang. Perubahan yang diajukan akan memungkinkan dirinya untuk memperkuat kendali atas negara dan mengakhiri status Belarusia sebagai zona bebas nuklir, sehingga membuka jalan apabila dilakukan penyebaran senjata nuklir Rusia di sana.
Sesuai ekspektasi, pihak Lukashenko memenangkan referendum, sebagaimana dilaporkan oleh media Rusia yang mengutip komisi pemilihan pusat Belarus. Dikatakan sebanyak 65,16 persen dari peserta yang hadir menyetujuinya.
Sebelumnya, badan parlemen Ukraina, Verkhovna Rada, mengonfirmasi kabar bahwa pasukan Belarusia memasuki tanah Ukraina.
“Pasukan Belarusia telah memasuki wilayah Cherniv. Informasi tersebut dikonfirmasi kepada publik oleh Vitaliy Kyrylov, juru bicara Pasukan Pertahanan Teritorial Utara. Informasi lebih lanjut menyusul,” kata Verkhovna Rada melalui Twitter.
Menurut kabar lokal Ukraina, pasukan militer Belarusia yang terdiri dari 33 unit telah tiba di kawasan Cherniv, sebelah utara Kiev, dengan komunikasi seluler dimatikan. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News