Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Andreev disiram saat akan menghadiri upacara Hari Kemenangan pada Senin, 9 Mei kemarin.
"Ketika akan menaruh karangan bunga di pemakaman tentara Uni Soviet di Warsawa, serangan dilakukan terhadap Duta Besar Rusia untuk Polandia, Sergei Andreev dan diplomat yang menemaninya," kata Zakharova, dikutip dari AFP, Selasa, 10 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menambahkan, pelaku penyerangan adalah gambaran 'pengagum neo-Nazi'.
Kedatangan Andreev ke lokasi perayaan Hari Kemenangan itu pun disambut dengan para aktivis pro yang mengibarkan bendera Ukraina sembari berteriak, "Fasis!"
Kemudian, beberapa aktivis menyiramkan cairan berwarna merah darah ke Andreev dan sejumlah diplomat yang mendampinginya.
Andreev menyeka wajahnya yang 'bersimbah darah' dan mengatakan, "Saya bangga terhadap negara dan presiden saya."
Kepolisian Polandia kemudian membawa Andreev dan jajaran staf diplomatik yang mendampinginya ke tempat aman. Ia menuturkan kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, jika cairan yang disiram kepadanya semacam sirup berwarna merah.
Baca juga: Joe Biden Khawatir Putin Tidak Memiliki Strategi Akhiri Konflik di Ukraina
Andreev menuturkan, serangan itu juga tidak menyebabkan luka serius padanya.
Tak lama setelah insiden itu, Menteri Dalam Negeri Polandia, Mariusz Kaminski, buka suara dan menjelaskan duduk perkaranya.
"Pihak berwenang Polandia memang tidak merekomendasikan duta besar Rusia menaruh karangan bunga di Warsawa pada 9 Mei. Kepolisian memastikan dia dapat keluar dengan selamat," ucapnya.
Rusia mendapat kecaman dari negara Barat karena melakukan penyerangan ke Ukraina sejak 24 Februari. Hingga saat itu, berbagai demo terjadi menentang invasi Moskow tersebut.
Ribuan warga sipil dan pasukan bersenjata dilaporkan tewas dalam invasi ini. Korban tak hanya dari Ukraina, tapi juga dari sisi Rusia.