“Tiongkok sedang mempelajari serangan Rusia terhadap Ukraina dan kemungkinan menyesuaikan rencana jangka panjangnya untuk menguasai Taiwan berdasarkan pelajaran dari konflik tersebut,” kata Burns, kepada Financial Times, seperti dikutip AFP, Minggu 8 Mei 2022.
"Jelas kepemimpinan Tiongkok sedang mencoba untuk melihat dengan hati-hati pelajaran apa yang harus mereka ambil dari Ukraina tentang ambisi mereka sendiri dan Taiwan," tegas Burns.
Burns mengatakan menurutnya Beijing telah "terkejut" oleh kinerja buruk pasukan militer Rusia serta perlawanan keras yang datang dari seluruh masyarakat Ukraina.
“Saya pikir mereka telah dikejutkan oleh cara aliansi transatlantik berkumpul untuk membebankan biaya ekonomi pada Rusia sebagai akibat dari agresi itu,” lanjutnya.
“Beijing telah gelisah dengan fakta bahwa apa yang telah dilakukan Putin adalah untuk mendorong orang Eropa dan Amerika lebih dekat. Kesimpulan apa yang didapat dari semua itu yang masih menjadi tanda tanya," kata Burns.
"Saya pikir kepemimpinan Tiongkok melihat dengan sangat hati-hati semua ini, pada biaya dan konsekuensi dari setiap upaya untuk menggunakan kekuatan untuk mendapatkan kendali atas Taiwan,” imbuhnya.
Taiwan hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh Beijing, yang melihat pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya yang akan direbut kembali suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu.
Negeri Tirai Bambu telah meningkatkan tekanan pada Taiwan sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai presiden pada 2016, karena ia menganggap pulau itu sebagai negara berdaulat dan bukan bagian dari wilayah Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id