Presiden AS Joe Biden. (AFP)
Presiden AS Joe Biden. (AFP)

Biden Minta Netanyahu Tunda Perombakan Peradilan, Fokus pada Konsensus

Willy Haryono • 24 Juli 2023 10:08
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar tidak terburu-buru membuat undang-undang tentang paket perombakan sistem peradilan yang memicu aksi protes besar-besaran di negara tersebut.
 
"Dari sudut pandang teman-teman Israel di Amerika Serikat, tampaknya proposal reformasi peradilan saat ini cenderung memecah belah, alih-alih mengurangi," kata Biden kepada Netanyahu, menurut laporan kantor berita Axios.
 
"Mengingat berbagai ancaman dan tantangan yang dihadapi Israel saat ini, tidak masuk akal bagi para pemimpin untuk terburu-buru. Perhatian harus difokuskan pada menyatukan warga dan menemukan konsensus," sambung dia, seperti dikutip dari laman Politico, Minggu, 23 Juli 2023.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS menggemakan seruan presiden untuk mencari konsensus. "Kami percaya bahwa perubahan mendasar harus dilakukan dengan basis dukungan seluas mungkin," kata pejabat itu.
 
Netanyahu dan para sekutunya di parlemen telah menghidupkan kembali rencana perombakan sistem peradilan setelah mengesampingkannya pada musim semi di tengah aksi protes yang sama besarnya.
 
Pemungutan suara pada bagian dari paket perombakan ini diharapkan hadir di parlemen Israel pada Senin ini, meski Netanyahu masih dirawat di rumah sakit di Tel Aviv, setelah memasang alat pacu jantung (pacemaker) pada hari Minggu kemarin. Sepanjang akhir pekan kemarin, puluhan ribu warga Israel terlihat berkumpul untuk memprotes rancangan undang-undang tersebut.
 
Biden telah menasihati Netanyahu dengan cara yang sama dalam percakapan pada 19 Maret lalu.
 
"Presiden juga menggarisbawahi keyakinannya bahwa nilai-nilai demokrasi selalu, dan harus tetap, menjadi ciri khas hubungan AS-Israel,' kata Gedung Putih kala itu.
 
Masih di bulan yang sama, Biden pernah mengatakan bahwa Israel telah menempatkan dirinya di "tempat yang sulit" dan dirinya berharap Netanyahu "dapat menjauh dari posisi tersebut."
 
Paket perombakan sistem peradilan Netanyahu pada dasarnya akan mencabut independensi pengadilan tinggi negara. Perombakan ini juga akan melemahkan pengadilan Israel dengan memungkinkan pemerintah untuk mengesahkan undang-undang yang tidak dapat ditinjau oleh hakim.
 
Netanyahu dan para pendukungnya mengatakan undang-undang itu diperlukan untuk mengekang kekuatan hakim pemberontak. Kubu penentang perombakan mengatakan bahwa undang-undang tersebut dapat merusak sifat demokratis Israel.
 
"Ini adalah serangan terhadap jiwa dan sifat demokrasi kita," kata mantan Perdana Menteri Ehud Barak pada Februari lalu.
 
Baca juga:  Warga Israel Kembali Protes Reformasi Sistem Peradilan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan