Feminis Turki dukung oposisi, minta Erdogan disingkirkan. (AFP)
Feminis Turki dukung oposisi, minta Erdogan disingkirkan. (AFP)

Feminis Turki Serukan Erdogan Segera Disingkirkan

Marcheilla Ariesta • 24 Mei 2023 20:44
Ankara: Suara feminis di Turki menyerukan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk disingkirkan. Mereka meminta warga untuk memilih pesaing Erdogan di putaran kedua pemilihan umum pada 28 Mei mendatang.
 
"Pertahankan hak Anda di putaran kedua pada 28 Mei," seru feminis Turki, Rojda Aksoy, dilansir dari France24, Rabu, 24 Mei 2023.
 
Erdogan masih menjadi favorit untuk memimpin Turki, meskipun banyak yang menilai kepemimpinannya gagal. Karenanya, oposisi mencari suara untuk mendorong pemimpin sekuler Kemal Kilicdaroglu untuk menang di pemilihan presiden Minggu mendatang.

Apabila mereka ingin melakukan itu, mereka harus memenangkan perempuan, khususnya ibu rumah tangga kelas pekerja, yang menjadi 'landasan' dukungan Erdogan.
 
Penghapusan pembatasan agama oleh Erdogan di republik yang sebagian besar Muslim tetapi secara resmi sekuler mengubah pemimpin yang berakar Islam itu menjadi pahlawan di kalangan konservatif Turki. 
 
Dukungannya di kalangan ibu rumah tangga, yang kini dapat mengenakan cadar di mana pun mereka mau, mencapai 60 persen dalam pemilihan terakhir pada 2018, menurut survei Ipsos. Angka itu, hampir delapan poin di atas suara nasionalnya. 
 
Baca juga: Saingan Erdogan Hadapi Perjuangan Berat di Putaran Dua Pilpres Turki
 
Namun, nilai lira (mata uang Turki) menurun tajam dalam lima tahun terakhir. Dan para perempuan ini juga turut peka terhadap guncangan ekonomi.
 
"Kami mengingatkan mereka bahwa meskipun (Erdogan dan partainya) telah berkuasa selama lebih dari 20 tahun, bahkan jika mereka memiliki semua alat propaganda yang mereka miliki, mereka tetap tidak menang secara langsung," kata Aksoy. 
 
Didorong oleh klip media sosial viral yang direkam dari dapurnya, Kilicdaroglu yang berhaluan kiri meraih 44,9 persen suara pada 14 Mei, memaksa Erdogan kalah di pemilihan pertamanya. 
 
Awalnya, Kilicdaroglu gagal meyakinkan Cidgem Ener, seorang tojoh yang pada putaran pertama mendukung Sinan Ogan. Ogan merupakan ultra-nasionalis yang memenangkan 5,2 persen suara, yang menyatakan mendukung Erdogan untuk pemilu akhir pekan ini.
 
"Turki sekuler, dan lihatlah keadaan yang diseret Erdogan kepada kita saat ini. Ia membawa teman-temannya di Huda-Par ke parlemen," ucapnya.
 
Erdogan membuat aliansi kontroversial dengan partai Islam Kurdi pinggiran untuk tetap mengontrol parlemen. 
 
Penolakan Huda-Par terhadap hak-hak perempuan dan ikatan dengan kelompok-kelompok yang terlibat dalam pembunuhan di luar hukum membuat marah Ener dan kelompok feminis.
 
Saat ini, Ener mengatakan, akan memilih Kilicdaroglu.
 
Istri Erdogan bantu karier
 
Emine Erdogan, istri presiden, adalah salah satu pemimpin jaringan Islam politik akar rumput yang luas ini. 
 
"Erdogan percaya para aktivis perempuannya bisa masuk ke rumah perempuan dan meyakinkan mereka (untuk memilih dia) karena kesamaan gender, nilai dan kelas," kata Prunelle Ayme, seorang ilmuwan politik di CERI-Sciences Po di Paris. 
 
"Di luar musim kampanye, pasukan aktivis ini melakukan kunjungan kehormatan untuk kelahiran, pernikahan atau pemakaman, mengembangkan ikatan dan mengumpulkan data rumit tentang susunan berbagai lingkungan," sambung Ayme. 
 
Ibu rumah tangga kelas pekerja juga merupakan penerima manfaat utama dari kelas dan pusat sosial yang didirikan oleh AKP. Namun, sementara koalisi Erdogan mempertahankan kendalinya atas parlemen, AKP-nya kehilangan sekitar 20 kursi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan