Vaksin Johnson & Johnson. Foto: AFP
Vaksin Johnson & Johnson. Foto: AFP

Ada Pembekuan Darah, AS Hentikan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson

Marcheilla Ariesta • 13 April 2021 21:12
Washington: Otoritas Kesehatan Amerika Serikat (AS) menyerukan penghentian penggunaan vaksin covid-19 Johnson & Johnson. Hal ini dilakukan setelah adanya laporan kasus pembekuan darah yang sangat langka.
 
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) berhati-hati dalam mengambil keputusan. Sebanyak enam kasus pembekuan darah yang cukup parah terdeteksi dari 6,8 juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang telah disuntikkan. Rekomendasi yang diambil FDA sama seperti yang dilakukan beberapa negara Uni Eropa terhadap vaksin AstraZeneca.
 
"Kami merekomendasikan penghentian penggunaan vaksin ini karena sangat berhati-hati," kata FDA dilansir dari BBC, Selasa, 13 April 2021.

Baca: Fauci: AstraZeneca Aman, Tapi AS Tidak Membutuhkannya
 
Mereka mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sedang meninjau keenam kasus pembekuan darah di AS tersebut. Saat ini, efek samping tersebut sangat langka terjadi.
 
"Kami ingin memastikan bahwa komunitas penyedia layanan kesehatan menyadari potensi kejadian buruk ini," imbuh mereka.
 
Baik FDA dan CDC mengklarifikasi pembekuan darah yang terjadi adalah trombosis sinus vena serebral (CVST). Pembekuan darah pada sinus vena dural yang mengalirkan darah dari otak ini membutuhkan perawatan yang berbeda dari biasanya.
 
Keenam kasus terjadi pada wanita berusia antara 18 dan 48, dengan gejala enam hingga 13 hari setelah vaksinasi. Pejabat kesehatan mengatakan seorang perempuan meninggal dan satu lainnya di Nebraska, dalam kondisi kritis.


Vaksin untuk Indonesia


Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan