Warga Prancis melakukan tes untuk mengetahu infeksi covid-19. Foto: AFP
Warga Prancis melakukan tes untuk mengetahu infeksi covid-19. Foto: AFP

Angka Kematian Akibat Covid-19 di Prancis Lampaui 100.000

Fajar Nugraha • 16 April 2021 10:54
Paris: Prancis menjadi negara ketiga di Eropa Barat yang melewati 100.000 kematian karena covid-19. Negara itu mencatat 296 kematian lebih lanjut pada Kamis 15 April, melampaui ambang batas.
 
"Kami tidak akan melupakan wajah apa pun, nama apa pun," kata Presiden Prancis, Emmanuel Macron, seperti dikutip AFP, Jumat 16 April 2021.
 
"Sejak dimulainya pandemi, 100.000 wanita dan pria Prancis telah meninggal karena virus. Kita semua memikirkan keluarga mereka, orang yang mereka cintai, anak-anak yang kehilangan orang tua atau kakek nenek, saudara kandung yang berduka, yang putus asa,” imbuhnya.

Italia dan Inggris adalah satu-satunya negara lain di Eropa Barat yang mencatat angka kematian enam angka.
 
Tetapi negara-negara Eropa lainnya, termasuk Portugal dan Belgia, memiliki tingkat kematian akibat virus korona yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi.
 
Sebagian besar dari 100.000 kematian Prancis terjadi selama gelombang kedua dan ketiga pandemi setelah Oktober tahun lalu, dipicu oleh lonjakan varian yang lebih menular yang pertama kali ditemukan di Inggris.
 
Menurut para ahli, bahkan angka 100.000 masih dianggap remeh oleh ribuan orang. Analisis sertifikat kematian menunjukkan bahwa beberapa kasus virus korona tidak dilaporkan atau pasien tidak diuji ketika orang meninggal di rumah, di unit psikiatri, atau di fasilitas perawatan kronis.

Lockdown nasional

Tonggak sejarah yang tidak diinginkan datang dengan negara tersebut pada penguncian parsial dan mencoba untuk mempercepat peluncuran vaksin yang lamban.
 
Langkah-langkahnya termasuk menutup sekolah, melarang perjalanan domestik dan menutup sebagian besar toko yang tidak penting.
 
Jam malam nasional telah diberlakukan sejak pertengahan Desember. Sementara semua restoran, bar, gym, bioskop, dan museum tutup sejak Oktober.
 
Prancis pada Rabu menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Brasil di tengah kekhawatiran atas jenis virus baru yang dikenal sebagai P1 yang telah muncul di sana.
 
Sedangkan sekolah akan dibuka kembali secara bertahap mulai 26 April. Pemerintah mengantisipasi bahwa pembatasan lain akan mulai dicabut sekitar pertengahan Mei.
 
Macron bertemu Kamis dengan para pejabat untuk mempersiapkan pembukaan kembali negara itu secara bertahap. Pihak berwenang memperkirakan bahwa 20 juta orang, sekitar 38 persen dari populasi orang dewasa Prancis, akan menerima setidaknya satu dosis vaksin pada saat itu, naik dari 11,95 juta yang ada sekarang.
 
Pada pertengahan April, hanya 16,7 persen dari total populasi Prancis yang menerima dosis pertama, dibandingkan dengan 47,6 persen di Inggris dan 37 persen di Amerika Serikat.
 
Prancis telah melaporkan kasus virus korona yang paling terkonfirmasi di Eropa, lebih dari 5,2 juta. Jumlah total pasien virus korona dalam perawatan intensif di Prancis mendekati 6.000 minggu ini. Angka tersebut merupakan level tertinggi sejak April tahun lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan