Menanggapi seorang pendukung di media sosial yang mendesaknya untuk tidak membeli vaksin Sinovac, Bolsonaro berkata: "Kami tidak akan membeli vaksin Tiongkok”.
Presiden mengatakan vaksin tersebut belum menyelesaikan uji coba. Brasil telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak virus korona, vaksin menjadi sangat diharapkan untuk mengatasi pandemi ini.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, ada hampir 5,3 juta kasus covid-19 yang dikonfirmasi di Brasil. Ini adalah penghitungan tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan India dan nomor dua setelah AS dalam hal kematian, dengan hampir 155.000 terdaftar sejauh ini.
Pada Selasa, Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan, pemerintah federal telah mencapai kesepakatan dengan negara bagian Sao Paulo untuk membeli 46 juta dosis vaksin CoronaVac, yang sedang diuji oleh pusat penelitian Institut Butantan di negara bagian itu.
Vaksin -,yang akan diproduksi oleh Butantan,- masih harus mendapat persetujuan dari regulator kesehatan untuk digunakan di masyarakat.
Gubernur Sao Paulo Joao Doria -,sekutu yang berubah menjadi kritikus Presiden Bolsonaro,- mengatakan program imunisasi dapat dimulai segera pada Januari 2021. Ini menjadikannya salah satu upaya pertama di dunia untuk memerangi pandemi.
Tetapi pada Rabu, Presiden Bolsonaro -,yang penanganan pandemi telah banyak dikritik,- mengatakan di Twitter bahwa vaksin apa pun harus disetujui oleh regulator kesehatan dan keefektifannya diverifikasi oleh kementerian kesehatan sebelum tersedia.
"Orang Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapa pun," katanya, seperti dikutip AFP, Kamis 22 Oktober 2020.
Gubernur Doria sebelumnya memuji vaksin eksperimental Sinovac, mengumumkan rencana untuk menggunakannya untuk menyuntik penduduk Sao Paulo.
Institut Butantan mengumumkan pada Senin bahwa vaksin dua dosis tampaknya aman dalam uji klinis tahap akhir. Namun, pihaknya memperingatkan bahwa hasilnya hanya permulaan, dengan pengujian yang sedang berlangsung. Dikatakan, data tentang seberapa efektif vaksin itu tidak akan dirilis sampai uji coba selesai.
Selain CoronaVac, Brasil juga berencana memberikan vaksin yang dibuat oleh University of Oxford dari Inggris dan raksasa obat AstraZeneca. Uji coba dengan vaksin Sinovac juga sedang dilakukan di Turki dan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id