"Enam pasien dipindahkan pada Sabtu malam, tiga di antaranya dari unit perawatan intensif, dan tiga lainnya dari unit neonatal," kata Menteri Kesehatan Prancis, Francois Braun, dilansir dari AFP, Senin, 5 Desember 2022.
Badan Kesehatan Regional (ARS) menngonfirmasi bahwa sebuah rumah sakit di Versailles membatalkan operasi mereka. Kendati begitu, pihak rumah sakit sebisa mungkin masih melakukan pelayanan rawat jalan dan konsultasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Braun mengatakan, tambahan staf telah dikerahkan untuk unit perawatan intensif. Pasalnya, saat mesin masih berfungsi, dibutuhkan banyak otang untuk memantau layar, sehingga bisa cepat diberikan pertolongan saat jaringan tidak bekerja lagi.
"Serangan siber ini berujung pada reorganisasi total rumah sakit," sambung Braun.
Kantor kejaksaan Paris membuka investigasi awal terkait peretasan data negara dan upaya pemerasan, setelah pihak rumah sakit tersebut melayangkan keluhan formal pada Minggu kemarin.
Dalam beberapa bulan terakhir, rumah sakit dan sistem kesehatan Prancis kerap menjadi target peretas. Menurut Braun, rumah sakit yang sama sudah sering terkena serangan siber dalam beberapa bulan terakhir.
Agustus lalu, rumah sakit Corbeil-Essonnes di Paris juga menjadi target peretasan. Pihak rumah sakit memerlukan beberapa pekan untuk membuat sistem mereka kembali normal. Dalam kasus tersebut, serangan diikuti pemerasan uang sebesar USD10 juta.
Pelaku peretasan menetapkan 23 September sebagai tenggat waktu untuk membayar tebusan. Jika tidak, mereka akan mengunggah data rahasia pasien dan staf rumah sakit ke 'dark web.'
Baca: Protes di Rumah Sakit, Tenaga Medis Prancis Didenda
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id