Matarella mengundang Draghi untuk berpidato di hadapan Parlemen, dalam rangka menguji keadaan koalisinya. Hal ini dilakukan setelah partai terbesar kedua dalam aliansi itu memboikot mosi tidak percaya pada Kamis kemarin.
Draghi menawarkan untuk mengundurkan diri setelah Gerakan Bintang Lima, sebuah kelompok yang telah menjadi kritikus vokal pemerintahnya, menjauh dari pemungutan suara Senat. Obligasi berjangka Italia jatuh pada siang hari dan euro merosot kembali di bawah paritas dengan dolar Amerika Serikat (AS) setelah berita tersebut.
Kontrak berjangka September pada utang pemerintah Italia 10 tahun turun di bawah 122, terendah sejak Juni dan di bawah rata-rata pergerakan 21 hari mereka.
"Mattarella dapat meminta mantan kepala Bank Sentral Eropa untuk mencari dukungan dari semua sekutu dalam pemungutan suara baru," demikian dikutip dari The National, Jumat, 15 Juli 2022.
Baca juga: Italia Tegaskan Sanksi terhadap Rusia Diperlukan untuk Dorong Negosiasi
Runtuhnya koalisi dapat mendorong pemilihan awal, mungkin pada musim gugur, tetapi beberapa partai lebih memilih untuk menghindari hal ini.
Gejolak politik Italia terjadi ketika Eropa bergulat dengan krisis energi yang disebabkan oleh Rusia membatasi ekspor gas di tengah perangnya di Ukraina, memicu kekhawatiran resesi. Uni Eropa, yang industrinya sangat bergantung pada gas Rusia, memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk 2023 dalam proyeksi baru.
Keluarnya Draghi dapat menimbulkan keraguan reformasi negara yang diperlukan untuk mendapatkan keuntungan dari dana pemulihan Uni Eropa, sikap pro-Eropa yang kuat dari pemerintah, dan dukungan kuatnya untuk pengiriman militer ke Ukraina.
"Gejolak politik mengkhawatirkan dan mengejutkan para pejabat Uni Eropa," kata Komisaris Ekonomi Paolo Gentiloni.
"Stabilitas adalah nilai tersendiri," sambung mantan PM Italia itu.
Ia menggambarkan masalah yang dihadapi blok itu seperti perang, inflasi tinggi, risiko energi, serta ketegangan geopolitik.
Niat Draghi untuk mengundurkan diri didorong oleh keputusan mantan perdana menteri Giuseppe Conte untuk keluar dari mosi tidak percaya di Senat pada Kamis kemarin mengenai paket bantuan untuk bisnis dan rumah tangga yang terkena harga energi yang tinggi.
Masih harus dilihat jika Mattarella akan mampu menyatukan kembali koalisi Draghi yang luas namun terpecah.
Sementara itu, Gerakan Bintang Lima Conte adalah kelompok terbesar kedua di Parlemen. Kelompok itu saat ini berjuang untuk mendapatkan kembali visibilitas setelah jatuh dalam jajak pendapat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News