Dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Tedros menyebut bahwa varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India masih terus berevolusi dan bermutasi. Varian ini menjadi yang paling dominan di seluruh dunia dalam beberapa pekan terakhir.
Tedros menyerukan kepada semua negara untuk menggenjot laju vaksinasi dalam upaya mengakhiri periode berbahaya ini.
"Saya telah meminta para pemimpin dunia untuk memastikan bahwa pada periode ini tahun depan, 70 persen masyarakat global di semua negara sudah divaksinasi," ujar Tedros, dilansir dari laman India Today pada Sabtu, 3 Juli 2021.
"Beberapa negara perlu menyatukan kekuatan secara kolektif untuk memastikan vaksin-vaksin terdistribusi secara merata," sambung dia. Sejauh ini, lebih dari 3 miliar dosis vaksin telah disalurkan ke berbagai negara.
Meski jumlahnya cukup besar, kesenjangan dalam proses vaksinasi masih menjadi kekhawatiran WHO. Sejumlah negara berpenghasilan menengah ke atas telah memvaksinasi lebih dari 50 persen warganya, sementara di negara miskin angkanya bahkan baru mencapai satu digit.
Menurut WHO, jika beberapa negara gagal memvaksinasi warganya secara menyeluruh, maka Covid-19 masih akan menjadi ancaman besar bagi semua orang di dunia. Untuk target jangka pendek, Tedros menyerukan agar setidaknya 10 persen populasi dari semua negara di dunia sudah divaksinasi pada September mendatang.
"Dan setidaknya 40 persen pada akhir tahun ini, dan 70 persen pada pertengahan tahun depan," sebut Tedros.
"Kesetaraan vaksin bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan. Itu adalah cara terbaik untuk mengendalikan pandemi dan memulihkan kembali perekonomian global," sambungnya.
Baca: Varian Delta Lebih Menular dan Berbahaya
Vaksin Slank untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi."Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News