Dalam Urgent Debate, Dewan HAM PBB juga mendengarkan pesan video dari Philonise Floyd, adik kandung George Floyd. Philonise mendukung Dewan HAM untuk membentuk komisi penyelidikan (commission of inquiry) pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi di Amerika Serikat.
Pada Urgent Debate ini, selain berbicara dalam kapasitas nasional, Indonesia, dalam hal ini Dubes Hasan Kleib,-Wakil Tetap RI untuk PBB, Organisasi Perdagangan Dunia dan Organisasi Internasional lainnya, juga dipercaya untuk menyampaikan joint statement atas nama Core Group Convention Against Torture Initiative (CTI).
Dalam kapasitas nasional, Dubes Hasan Kleib sampaikan pernyataan yang suarakan keprihatinan terhadap aksi kekerasan dan diskriminasi yang terjadi di berbagai belahan dunia, terutama yang disebabkan oleh meningkatnya kebencian berbasis ras ataupun kejahatan berbasis kebencian.
“Indonesia mengusulkan agar Dewan HAM dan KT HAM (Komisi Tinggi HAM) memperkuat kerja sama penghapusan diskriminasi rasial dan kekerasan dalam penegakan hukum,” ujar Dubes Hasan Kleib, seperti dikutip dari keterangan tertulis PTRI Jenewa yang diterima Medcom.id, Kamis 18 Juni 2020.
“Aksi yang Indonesia usulkan antara lain: penghormatan dan toleransi atas perbedaan ras dan etnik di tingkat komunitas, penguatan budaya hukum dan akuntabilitas institusi hukum , program pendidikan HAM di lembaga pendidikan kepolisian dan penegak hukum lainnya, yang juga melibatkan Komnas HAM atau lembaga negara lainnya,” usul Dubes Hasan.
Mewakili negara-negara CTI, Indonesia menyerukan zero tolerance terhadap rasisme dan diskriminasi, dan menyoroti pentingnya kebijakan penegakan hukum yang people-centered dan yang berorientasi pada pencegahan kekerasan.
Isu antirasisme ini tentunya telah menjadi fokus politik luar negeri Indonesia sejak awal berdirinya Republik Indonesia. Di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia membangun kesadaran bersama negara Asia Afrika dari praktik kolonialisme melalui penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Konferensi Asia Afrika ini menghasilkan Deklarasi Bandung yang salah satu dasa silanya meminta penghapusan rasisme.
Dalam semangat Deklarasi Bandung ini, “diplomasi HAM Indonesia tentunya terus lakukan langkah-langkah afirmatif untuk hapus segala bentuk diskriminasi di semua lini,” jelas Duta Besar Hasan Kleib. Lebih lanjut, Indonesia sebagai negara multi-etnik dan multiras, akan terus majukan semangat anti-rasisme sebagai salah satu pilar pemersatu di antara negara-negara berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News