“Bayang-bayang kelam menyelimuti Natal kali ini,” ujar Steinmeier, merujuk pada perasaan duka, horor, dan kebingungan yang muncul akibat peristiwa tragis tersebut, seperti dikutip dari France 24, Selasa, 24 Desember 2024.
Ia menyerukan persatuan nasional di tengah memanasnya perdebatan terkait keamanan dan imigrasi.
“Kebencian dan kekerasan tidak boleh menjadi kata akhir. Kita tidak boleh membiarkan diri kita terpecah. Mari kita berdiri bersama,” tegas Steinmeier.
Pernyataan ini disampaikan sehari setelah partai sayap kanan, Alternatif untuk Jerman (AfD), mengadakan aksi yang mereka sebut sebagai “unjuk rasa peringatan” bagi para korban di Magdeburg. Dalam aksi tersebut, salah satu orator menyerukan agar Jerman “menutup perbatasan.”
Motif Pelaku Serangan
Sementara itu, aksi tandingan bertajuk “Jangan Biarkan Kebencian Menang” diadakan di dekat lokasi kejadian oleh inisiatif anti-ekstremisme.Steinmeier mengakui adanya ketidakpuasan besar terhadap situasi politik di Jerman, tetapi menegaskan bahwa “demokrasi kita tetap kuat dan kokoh.”
Pelaku serangan di Magdeburg adalah seorang dokter asal Arab Saudi bernama Taleb al-Abdulmohsen, 50 tahun. Ia ditangkap di lokasi kejadian pada Jumat setelah menabrakkan mobil SUV sewaan ke kerumunan di pasar Natal, menebar maut dan kepanikan di tengah perayaan.
Meski telah beberapa hari berlalu, motif Abdulmohsen masih belum jelas. Ia diketahui memiliki riwayat unggahan media sosial yang berisi pandangan anti-Islam, kemarahan terhadap otoritas Jerman, serta dukungan terhadap teori konspirasi sayap kanan tentang “Islamisasi” Eropa.
Menurut laporan Der Spiegel, Abdulmohsen sempat menuliskan di media sosial bahwa ia memperkirakan dirinya akan meninggal tahun ini dan sedang mencari “keadilan” dengan cara apapun.
Polisi menemukan surat wasiat di dalam mobil BMW yang digunakan dalam serangan tersebut, yang menyatakan seluruh harta miliknya akan diserahkan kepada Palang Merah Jerman, tanpa pesan politik apapun.
Harian Die Welt melaporkan, bahwa Abdulmohsen memiliki riwayat gangguan mental, meski belum ada konfirmasi resmi dari otoritas terkait.
Seruan Solidaritas
Serangan ini semakin memperburuk perdebatan tentang migrasi dan keamanan di Jerman, terutama menjelang pemilu nasional dua bulan mendatang. AfD yang kian populer dalam survei, memanfaatkan kejadian ini untuk mendorong agenda mereka.Pemerintah Jerman mendapat tekanan untuk menjelaskan kemungkinan kelalaian keamanan terkait Abdulmohsen, yang diketahui telah menjadi perhatian Arab Saudi selama bertahun-tahun. Saudi menyatakan bahwa mereka telah berulang kali memperingatkan Jerman tentang Abdulmohsen, yang tiba di Jerman pada 2006 dan memperoleh status pengungsi 10 tahun kemudian.
Seorang sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi mengatakan bahwa kerajaan tersebut telah beberapa kali meminta ekstradisi Abdulmohsen.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, berjanji untuk menyelidiki secara menyeluruh apakah ada kelalaian keamanan sebelum serangan terjadi. Abdulmohsen saat ini ditahan di fasilitas keamanan tinggi dan didakwa atas lima tuduhan pembunuhan serta 205 percobaan pembunuhan, meskipun belum ada dakwaan terkait terorisme.
Pasar Natal di Jerman telah dijaga ketat sejak serangan teror di Berlin pada 2016, di mana seorang pelaku menabrakkan truk ke pasar Natal dan menewaskan 13 orang. Pasar Natal Magdeburg juga dilengkapi barikade, namun Abdulmohsen berhasil memanfaatkan celah lima meter untuk memasuki area pasar dan menyerang kerumunan.
Steinmeier turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, termasuk seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun dan empat wanita berusia 45 hingga 75 tahun.
“Dalam kesedihan ini, kalian tidak sendiri,” ujar Steinmeier. “Seluruh rakyat Jerman merasakan duka dan berduka bersama kalian.” (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Arab Saudi Sempat Peringatkan Jerman Terkait Serangan Pasar Natal
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News