“Indonesia sangat aktif karena Indonesia, antara lain, masuk di dalam Contact Group OKI yang terdiri dari Menlu Arab Saudi, Turki, Mesir, Jordan, Palestina, Indonesia, Bahrain, dan Qatar,” kata Menlu Retno dalam pembaruan pers dari New York, Sabtu, 28 September 2024.
Ia mengatakan, selama sepekan isu yang selalu muncul di dalam pertemuan Palestina antara lain, menghentikan kekejaman Israel, gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, perlindungan pekerja kemanusiaan, juga mewujudkan Solusi Dua Negara (Two-State-Solution), serta pengakuan negara Palestina.
“Jadi sekali lagi, dorongan untuk pengakuan terhadap Palestina betul-betul kita dorong selama satu minggu ini. Tidak saja teman-teman atau negara-negara OKI, tapi kita juga meminta negara like-minded countries, seperti negara Uni Eropa untuk mengakui Palestina,” seru Menlu Retno.
“Dan upaya ini terus kita perkuat, karena kita melihat bahwa selama berlangsungnya SMU PBB, kenapa kita terus mendorong lebih keras isu Palestina, karena di saat yang sama, kita juga melihat bahwa tensi dan konflik meluas di kawasan, dan Israel terus melancarkan serangan ke Lebanon,” lanjut dia.
Hentikan Israel!
Menlu Retno mengatakan, saat ini Lebanon telah dijadikan Gaza baru bagi Israel.“Dan kita tidak boleh menjadikan hal ini sebagai sesuatu yang normal. Kita harus cegah, kita harus stop, dan sekali lagi sekarang banyak sekali delegasi dan termasuk saya yang menyampaikan, bola berada di Dewan Keamanan PBB (DK PBB), terutama para pemegang veto, bagaimana kekejaman ini dapat segera dihentikan,” tegasnya.
Dalam pidatonya di SMU PBB, Menlu Retno mendesak DK PBB untuk mengambil tindakan konkret dan segera menghentikan Israel yang secara terang-terangan melanggar hukum internasional dalam perangnya di wilayah Palestina.
“Mandat Dewan Keamanan adalah menjaga perdamaian, menciptakan perdamaian, bukan memelihara dan memperpanjang perang, atau bahkan lebih buruk lagi, mendukung pelaku kekejaman,” ucap Menlu Retno dalam pidato yang ditayangkan di webtv.un.
“Tidak mengambil tindakan dapat diartikan sebagai keterlibatan,” pungkasnya.
Baca juga: Singgung Bandung Spirit, Menlu RI: Jangan Kubur Piagam PBB di Bawah Standar Ganda
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News