PBB dalam sebuah pernyataan menyebut nama Sigrid Kaag dari Belanda untuk menjadi koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza. Ia akan mulai bertugas pada 8 Januari mendatang.
Nantinya, Sigrid Kaag dalam penugasannya akan membentuk sebuah mekanisme untuk mempercepat bantuan masuk ke Gaza melalui negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik.
"Dalam perannya ini, ia akan memfasilitasi, mengkoordinasikan, memantau, dan memverifikasi kiriman bantuan kemanusiaan untuk Gaza," kata PBB, dilansir dari Channelnewsasia.com, Rabu, 27 Desember 2023.
Resolusi Dewan Keamanan PBB tidak berhasil menyerukan gencatan senjata setelah penundaan pemungutan suara selama satu minggu dan negosiasi yang intens untuk menghindari veto Amerika Serikat. Resolusi hanya menyebutkan seputar tambahan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Langkah-langkah mendesak untuk segera memungkinkan akses kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan, dan diperluas serta menciptakan kondisi untuk penghentian permusuhan yang berkelanjutan," tulis resolusi tersebut.
Di tengah kemarahan global atas meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza dalam 11 minggu perang antara Israel dan Hamas dan krisis kemanusiaan yang memburuk di daerah kantong Palestina tersebut, AS memilih abstain dalam resolusi. Hal ini memungkinkan dewan yang beranggotakan 15 negara itu untuk mengadopsi resolusi yang dirancang oleh Uni Emirat Arab.
AS dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka percaya bahwa hal itu hanya akan menguntungkan kelompok Hamas. Washington justru mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan membebaskan sandera yang disandera Hamas.
Setelah Hamas membunuh 1.200 orang dan menangkap 240 sandera pada 7 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons dengan serangan yang membuat sebagian besar wilayah Gaza luluh lantak.
Otoritas kesehatan Palestina di Gaza mengatakan hampir 21.000 orang telah terbunuh dalam serangan Israel, dan dikhawatirkan masih banyak lagi yang terkubur di bawah reruntuhan. Hampir semua dari 2,3 juta penduduk Gaza telah terusir dari rumah mereka, bahkan hingga beberapa kali. (Kanaya Hairunissa)
Baca juga: Israel Intensif Serang Gaza saat PBB Suarakan Keprihatinan Serius
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News