Tahun ini, kegiatan tersebut diselenggarakan influencer media sosial Muslim SQ, bekerja sama dengan Muslims Giving Back dan Droplets of Mercy.
Salah satu muslim yang ikut serta dalam kegiatan itu, Dahlia Tarek, datang bersama keluarganya. Ia menyebut kegiatan berbuka bersama itu penting untuk menyediakan ruang bagi orang-orang untuk lebih memperkenalkan Islam di ruang terbuka.
"Menurut saya, kegiatan ini diselenggaran di bagian (tersibuk) dari kota ini adalah hal yang luar biasa," kata Tarek, dikutip dari The National News, Rabu, 29 Maret 2023.
"Saya berharap kegiatan ini akan terus digelar setiap tahun karena sangat bermanfaat, dan saya berharap populasi Muslim yang ikut serta terus bertambah," sambungnya.
Muslim yang mengikuti kegiatan di Times Square mendapat takjil gratis. Setelah berbuka puasa bersama, mereka melaksanakan salat tarawih yang dipimpin penghafal Al-Qur'an Faisal Latif dan Faraj Hasan.
Muslims Giving Back mengatakan, pihaknya mendistribusikan lebih dari 2.000 takjil, di antaranya kurma, air, pizza, dan sandwich gyro.
Motivator dan tokoh media sosial juga ikut serta memberikan pidato. Muhammad Abdul-Aleem (dikenal sebagai Hoop Finesse) menjadi MC acara, dan blogger Faduma Mohamed, alias speakpure, menjadi pembicara tamu.
Salah satu tujuan acara ini untuk membantu warga non-Muslim di New York untuk melihat bagaimana para Muslim saling berbagi di bulan Ramadan.
"Tentu saja Islamofobia sedang meningkat, dan agama kami adalah salah satu agama yang paling disalahpahami di dunia. Namun kami adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia," kata SQ.
SQ menambahkan bahwa acara tersebut merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul dan membantu orang lain belajar lebih banyak tentang Islam. Selama salat tarawih, sebuah proyektor menampilkan ayat-ayat dari Al-Qur'an bersama dengan terjemahan bahasa Inggris.
Yamina Kezadri dari Muslims Giving Back mengatakan acara tersebut merupakan contoh "dakwah melalui tindakan."
"Anda tidak hanya mengatakan dakwah atau melakukan dakwah kepada orang-orang dengan mendorong pamflet atau memberikan informasi, tetapi menunjukkan dan menampilkan diri kami sebagai Muslim dan apa yang kami lakukan untuk komunitas kami," katanya.
Yayasan Jamil juga menyediakan literatur dan materi pembelajaran, dan mendistribusikan terjemahan Al-Quran bahasa Inggris dan Spanyol gratis. Pada akhir malam, dua orang masuk Islam setelah mendengarkan bacaan Al-Quran. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News